Asram di Bali Gelar Dharma Pasraman
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, TABANAN.
Sejumlah asram di Bali menggelar Dharma Pasraman selama dua hari di Sanggar Yoga dan Meditasi Galang Bulan, Desa Buruan, Kecamatan Penebel, Tabanan, Minggu (17/8). Dharma Pasraman dengan tema "Kita Tingkatkan Nilai-nilai Spiritual Berbasiskan Weda" dibuka secara resmi dengan ditandai penyulutan api joti oleh Ketua Pasraman Raja Widia, Putu Alit Bagiasna.
Sejumlah tokoh spiritual hadir dalam acara tersebut, diataranya Ida Pandita Mpu Nata Ratu Bagus pimpinan asram Ratu Bagus, Muncan, Karangasem. Pimpinan asram Hare Kresna, Sai Baba, Seluling Dewata. Hadir pula Ketua Saba Walaka PHDI Pusat I Ketut Wiana, dan sejumlah tokoh spiritual lainnya.
Ketua Panitia I Made Aripta Wibawa menandaskan, tujuan digelarnya dharma pasraman yang berlangsung dua hari itu adalah untuk mengenal lebi jauh keberadaan asram satu dengan lainnya yang ada di Bali. "Memperkokoh hubungan silahturahmi antar asram di Bali, sehingga satu dengan yang lain saling mengenal apa saja yang diajarkan di masing-masing asram," jelas Wibawa.
Dikatakannya, dharma pasraman tersebut akan diisi dengan meditasi, yoga, dharma wacana serta mengupas mengenai ajaran Hindu berdasarkan Weda. "Setiap asram akan kita berikan kesempatan memaparkan apa saja yang dimiliki asram mereka, sehingga asram lainnya mengetahui identitas asram lainya. Sehingga terbangun kebersamaan meskipun beda jalan dalam wadah mengimplementasikan ajaran suci weda," jelasnya.
Sementara itu Ketua Sabha Walaka PHDI Pusat I Ketut Wiana, mendandaskan dalam anggaran dasar PHDI telah menaungi kelompok-kelompok spiritual yang mengimplementasikan ajaran Weda dalam wadah asram. Diharapkannya, dengan acara seperti ini mampu meningkatkan spiritual Hindu yang nantinya bermuara pada kedamaian.
Terkait kesan asram merupakan sesuatu yang eksklusif bagi masyarakat kebanyakan, Wiana menapik hal tersebut. Karena sejatinya keberadaan asram mampu memberikan pemahaman pembelajaran kepada masyarakat yang mau menekuni spiritual secara mendalam.
"Asram juga mampu menciptakan manusia sakti dalam artian masyarakat yang sehat, aktif, kreatif dan inovatif," jelasnya. Ketika ditanya peran PHDI jika nantinya ada suatu penyelewengan terjadi di suatu asram, Wiana dengan tegas mengatakan PHDI tidak memiliki kewenangan untuk menindak.
Hanya saja PHDI akan terus memberikan pembinaan terhadap asram tersebut apabila adanya suatu bentuk penyelewengan. "masyarakatlah yang mengontrol, jika ada penyelewengan bisa menghubungi PHDI yang nantinya akan membina asram tersebut," jelasnya seraya menambahkan di Bali sendiri belum adanya indikasi penyelewengan terjadi di asram.
Ketua Pasraman Raja Widia, Putu Alit Bagiasna sebelum membuka secara resmi dharma pasraman itu mengakui masih ada beberapa elemen masyarakat yang menyangsikan keberadaan asram. Namun hal itu ditanggapi wajar karena pengetahuan masyarakat masih kurang. "pendapat mereka kita hargai dan karena Awidya masih mempengaruhi," pungkasnya.(nod)
Reporter: bbn/rob