search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Vihara Dharmayana Kuta
Jumat, 24 Oktober 2008, 09:02 WITA Follow
image

Beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Vihara ini, sebelum 23 Februari 1980 bernama Tempat Ibadah Leeng Gwan Kuta atau biasa disebut kongco bio Kuta.


Berdasarkan peninggalan dan cerita sesepuh diyakini telah berdiri di Desa Kuta sekitar dua abad lalu. Lokasi sebelumnya di pojok Jalan Raya Singosarai, yang karena sesuatu isyarat spiritual dipindahkan ke lokasinya kini di pojok Jalan Blambangan dan Jalan Padri Kuta.

 


Sejumlah jejak perihal berdirinya vihara ini adalah empat pasang tui lian atau syair berpasangan dalam bahasa mandarin yang dipersembahkan oleh keluarga pengabdi pada tiga lembar tui lian pada tahun 1876, 1879, dan 1880.


Vihara atau kongco bio didirikan komunitas Tionghoa Kuta dan sekitarnya sebagai tempat bersemayamnya Yang Mulia Kongco Tan HU Cin Jin, yang diyakini dapat memberikan kebahagiaan dan kesejahtreaan bagi keluarga pengabdinya.

 


Adaptasi komunitas kongco ini pada masyarakat Kuta nampak pada keterlibatan dalam berbagai ritual adat dan komunitas suka duka Banjar Dharma Semadhi Kuta. Vihara ini makin diakui eksisitensinya sebagai tempat ibadah Agama Budha di Bali setelah mendapat kunjungan berbagai bikhu dari mancanegara untuk bermalam dan kunjungan Yang Mulia Dalai Lama XIV pada 7 Agustus 1982.

 


Bahan yang menarik untuk ditanyakan adalah bagaimana pengaruh vihara atau komunitas Tionghoa dalam perkembangan Kuta? Bagaimana bentuk akulturasi budaya Tionghoa dengan budaya Bali?


Laporan : Luh De Suriyani untuk Kuta Karnival

 

Reporter: bbn/sin



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami