search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Puluhan Perbekel "Jalan-Jalan" Ke Batam
Senin, 17 November 2008, 17:56 WITA Follow
image

Beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, JEMBRANA.

Seluruh perbekel dan Lurah di Jembrana, Kamis (20/11) rencananya diberangkatkan ke Batam untuk melihat langsung kondisi lapangan pekerjaan di daerah tersebut agar dapat memberikan informasi yang benar kepada warganya terkait pengiriman tenaga kerja wanita ke pulau tersebut.

 

Beberapa perbekel kepada Beritabali.com, Senin (17/11) membenarkan kalau dirinya akan berangkat ke Batam, Kamis (20/11) mendatang. "Memang benar kami mau study banding ke Batam selama 4 hari 3 malam," ujar salah seorang perbekel.

Dirinya membantah kalau seluruh rombongan akan menyeberang sampai ke Singapura lantaran masing-masing perbekel dan lurah ini memiliki paspor.

"Tidak ada rencana menyeberang ke Singapura. Kalau kepemilikan paspor kan boleh-boleh saja. Kalau paspor yang saya miliki itu sudah lama saat saya berangkat ke Malaysia tahun lalu," kelitnya.

Ketua Forum Komunikasi Perbekel dan Lurah (FKPL) Jembrana, I Nyoman Darna, Senin (17/11) juga membantah kalau kepergian para perbekel dan lurah tersebut nyasar sampai ke Singapura.

"Study banding ini merupakan salah satu program kerja kami di FKPL. Study banding tidak sampai ke Singapura, hanya sampai di Batam saja. Tujuannya untuk melihat keadaan di Batam tempat pengiriman tenaga kerja wanita asal Jembrana," terangnya.

Sementara itu Wakil Bupati Jembrana, Putu Artha ketika dikonfirmasi terpisah, Senin (17/11) juga membantah kalau kepergian para perbekel ke Batam itu untuk jalan-jalan atau plesiran. "Bukan plesiran tapi studi banding, untuk melihat bagaimana tenaga kerja dari Jembrana bekerja di Batam. Selama ini image di masyarakat, tenaga kerja wanita yang kita kirim bekerja di Batam dipekerjakan di tempat yang tidak benar," jelasnya.

 

Lanjutnya, dengan perbekel dan lurah tersebut melihat langsung ke Batam, maka para perbekel dan lurah akan mengetahui yang sebenarnya. "Mereka bisa melihat langsung warganya yang sudah dikirim bekerja ke Batam, bekerja sebagai apa. Setelah itu, para perbekel dan lurah ini akan bisa mensosialisasikan kepada warganya tentang program pengiriman tenaga kerja ke Batam sehingga peminat untuk bekerja ke Batam lebih tinggi lagi," terangnya.

Adanya indikasi para perbekel dan lurah ini pergi ke Singapura, menurut Artha, pihaknya tidak ada menganggarkan untuk itu. "Yang dianggarkan hanya studi banding ke Batam saja," tandasnya. Jika nantinya ada perbekel dan lurah tersebut menyeberang ke Singapura, lanjut Artha, itu artinya atas biaya pribadi. "Mungkin kalau ada yang ingin secara pribadi pergi ke Singapura karena dekat, ya silahkan saja, mereka yang harus menanggung biayanya sendiri, " kata Artha. 

Reporter: bbn/sas



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami