Pastika Klaim Dirinya Sebagai Gubernur Air
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Gubernur Mangku Pastika rupanya tak ingin ikut-ikutan meniru predikat tertentu yang sudah telanjur disandang seseorang. Contohnya, gelar Gubernur Jagung yang disandang Gubernur Gorontalo Fadel Muhammad, berkat suksesnya mengembangkan komoditas yang satu itu.
Kalau ada (Fadel Muhammad) yang dikenal sebagai Gubernur Jagung, maka saya cukup ingin menjadi Gubernur Airsaja,tandas Mangku Pastika menyinggung soal bibit unggul komoditas pertanian.
Dalam kunjungannya ke sejumlah desa di Bali, ternyata tak semua masyarakat desa menyatakan serta merta senang dengan minta bibit unggul komoditas tertentu. Salah satu contohnya adalah, masyarakat Seraya Karangasem menolak bibit jagung unggulan dari daerah lain.
Alasannya, karena jagung asli Seraya punya cita rasa tersendiri. Jagung Seraya itu memang kecil-kecil, tapi manis. Dan, masyarakat setempat tidak mau jenis jagungnya digantikan dengan yang lain,ujar mangku. Contoh lain adalah sapi Bali, yang secara ukuran fisik lebih kecil dari sapi Australia, tapi rasa dagingnya berbeda.
Terkait hal itulah, Pastika sudah memantapkan dirinya menuju predikat sebagai Gubernur Air. Saya akan selalu berusaha mencari air, agar masyarakat yang kesulitan air bisa mendapatkan air bersih,tegas Pastika.
Dalam berbagai kesempatan, Pastika sering melontarkan keprihatiannya soal ketidakadilan dalam mendapatkan air antara masyarakat terpencil dengan masyarakat kota.
Kalau di kota, air bisa didapat dengan Rp 50/M3, tapi di daerah yang sulit air seperti Kubu atau Seraya bisa mencapai Rp 50.000/M3. Ini yang tidak adil, dan harus diatasi, ujar Pastika.
Kekeringan (krisis air), kata Pastika, identik dengan kemiskinan, dan kemiskinan sangat dekat dengan kebodohan. Kebodohan itu lagi-lagi akan membuat makin miskin, ujarnya. Saat ini, di Bali ada beberapa kawasan krisis air, seperti di Kubu, Seraya di
Karangasem, Gerokgak Buleleng, dan wilayah Buleleng bagian timur berbatasan dengan Karangasem.
Reporter: bbn/sss