Proyek PNPM Mandiri Dipertanyakan Warga
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, JEMBRANA.
Kendati proyek rabat beton jalan di Dusun Mesean, Batuagung, Jembrana belum kelar 100 persen namun proyek yang didanai dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri sudah diserahkan tanggal 25 Desember lalu. Kontan, ketimpangan itu memancing pertanyaan dari masyarakat yang sehari-harinya melintasi jalan tersebut.
Dari informasi yang dihimpun, Kamis (7/1) menyebutkan warga menilai proyek yang sepenuhnya dikelola oleh desa dan masyarakat dilaksanakan kurang transparan. Panitia yang dibentuk hanya dijadikan pelengkap saja dan tidak pernah diikutkan urun rembug menggarap proyek senilai Rp 211 juta lebih itu.
Masyarakat sebagai fungsi kontrol lemah karena peran dan saran mereka tidak satupun diperdulikan. Rencana biayanya juga tidak transparan, ujar Gusti Kade Widarma, salah satu warga setempat.
Lantaran tidak transparan, hasil pengerjaan proyek rabat beton itu amburadul dimana ada beberapa ruas yang semestinya dirabat tetapi tidak dirabat.
Kualitasnyapun jelek karena di beberapa bagian sudah mulai rusak serta tergenang air hujan. Bahkan ada bagian yang belum dirabat tapi proyek sudah diserahkan, keluhnya.
Hal senada juga disampaikan IB Kade Mulyadi, warga lainnya. Menurutnya jalan yang sehari-harinya dilalui oleh 30 KK ini sudah mulai amblas di beberapa titik padahal baru saja diserahkan. Jalan ini merupakan denyut nadi 30 KK yang ada jika cepat rusak sama saja jalan itu tidak mempermudah akses warga, ujarnya.
Perbekel Batuagung, Gusti Made Parnawa dikonfirmasi, Kamis (7/1) membenarkan kalau adanya ruas jalan yang belum dirabat lantaran perabatannya belum selesai dikerjakan. Parnawa mengaku sudah mengkoordinasikanya dengan pihak kecamatan dan kabupaten, meski pelaksanaanya sudah melewati batas waktu.
Penyebabnya karena ada lokasi yang sulit dijangkau dan faktor cuaca yang tak memungkinkan proyek diselesaikan tepat waktu. Namun, seminggu lagi sudah dikerjakan, bahan material sudah dilokasi termasuk peralatannya, ungkapnya.
Parnawa membantah jika proyek itu dikatakan kurang trasparan dan panitia tidak dilibatkan. Menurutnya pengelolaan proyek PNPM itu sudah ada tim TPK dan selanjutnya dikerjakan oleh masyarakat.
Kita sudah kerjakan maksimal, dana PNPM itu hanya stimulan saja, swadaya masyarakat ada sebesar Rp 22 juta, terangnya.
Reporter: bbn/dey