search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Ritual Pengempon Pura Ulun Danu Beratan Maknai Siwaratri
Kamis, 10 Januari 2013, 18:11 WITA Follow
image

Beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, TABANAN.

Pengempon atau pesatak Pura Ulun Danu Beratan melepas ribuan ikan, beberapa jenis burung, dan menanam tanaman upacara di danau dan di sekitar Pura Ulun Danu, Beratan, Bedugul, Tabanan, Kamis (10/1).

Kegiatan tersebut merupakan salah satu rangkaian memaknai hari suci Siwaratri. Sebagai pucak kegiatan,  pada  malam hari  digelar persembahyangan bersama dirangkai dengan dharmatula yang diikuti oleh pegempon pura, beberapa sulinggih dari kabupaten Badung dan Tabanan.

Manajer Operasional Badan Pengelola, Daya Tarik Wisata Ulun Danu Beratan, Bedugul, I Wayan Mustika mengatakan kegiatan sederhana itu bertujuan mengajak masyarakat melangkah lebih nyata dalam pelestarian lingkungan. Dipilihnya burung, ikan dan tanaman jelas Mustika karena masing –masing mewakili tiga unsure alam yang vital.

“Tiga unsur tersebut adalah udara, air dan tanah sangat vital bagi kehidupan karena ketiganya merupakan satu kesatuan utuh yang mengandung daya kehidupan,” jelasnya. Ditambahkanya, kegiatan yang digelar secara sederhana itu sengaja dilangsungkan  bertepatan dengan hari suci. 

Siwaratri. Perayaan hari suci Siwaratri erat hubunganya dengan cerita Lubdaka. Cerita seorang pemburu yang masuk sorga. Meskipun selama hidupnya menjalankan himsa karma, membunuh binatang apapun yang ditemuinya di hutan untuk  hidup bersama keluarganya. Tetapi setelah meninggal dunia, rohnya diterima Bhatara Siwa masuk sorga. Diterimanya Lubdaka masuk sorga karena ia tidak sengaja dan ikhlas semasa hidup menjalankan Brata Siwaratri (jagra,upawasa dan mona ) saat malam Siwaratri.

“Makna cerita itu Lubdaka dengan kegiatan yang kita selenggarakan sejatinya berhubungan erat dengan makna perayaan Siwaratri, walaupun bentuk kegiatanya berbeda,” tandasnya. Kegiatanya yang diawali dengan persembahyangan bersama tersebut melukiskan kemerdekaan binatang dan tumbuh-tumbuhan dengan tidak menyakiti.

”Kegiatan ini juga menyimbulkan pelepasan sifat-sifat kebinatangan dalam diri dan mempersembahkanya kepada penguasa alam,”bebernya. Ribuan ikan yang diterbar di danau Ulun Danu, Beratan seperti jenis ikan karper, nila, mujair dan tawes. Sedangkan jenis burung yang dilepas burung perkutut, kutilang, bedol, petingan, perit dan kepodang.

“Tanaman upacara yang kami tanam adalah maja, delima hitam, delima putih, delima merah, pinang , parijata, pucuk rejuna, beringin putih, kenyeri, kemoning, prijata badung, teratai dan bungan merak,”pungkasnya. Acara tersebut selain dihadiri Kadis Perikanan dan Kelautan Tabanan Made Subagia, Perbekel Candikuning Made Mudita, juga hadir para pemangku dan bedesa adat serta pesatak Pura Ulun Danu Beratan.

Reporter: bbn/nod



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami