Ada Ogoh-ogoh Anas Digantung di Monas
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Menjelang hari raya Nyepi, ogoh-ogoh mulai marak dipajang di sejumlah tempat. Salah satu yang menarik perhatian adalah ogoh-ogoh Anas Urbaningrum digantung di Monas.
Ogoh-ogoh unik ini dibuat Nyoman Tenaya (41), warga Banjar Tegal Sari, Dangin Puri, Denpasar. Tenaya memanfaatkan momentum ogoh-ogoh jelang Nyepi ini sebagai ajang melontarkan kritik sosial.
Kali ini Tenaya membuat ogoh-ogoh Anas Urbaningrum. Ogoh-ogoh bekas Ketua Umum Partai Demokrat itu sedang tergantung di Monumen Nasional (Monas) Jakarta.
Anas mengenakan baju batik berwarna biru, terusan celana bahan hitam. Di lehernya terbelit tambang berwarna hijau. Di belakang Anas menjulang monumen termasyhur, Monas. Di belakang Monas terdapat seekor kera hitam yang memegang tali pengikat ke leher Anas.
Tenaya membuat ogoh-ogoh Anas Urbaningrum tergantung di Monas bersama anak-anak di sekitar rumahnya, di Jalan Kapten Sujana Nomor 9, Denpasar. Ditemui di rumahnya, Sabtu (9/3/2013), Tenaya enggan berterus terang jika ogoh-ogoh hasil karyanya adalah Anas Urbaningrum. Ia menyerahkan kepada publik untuk menginterpretasikannya.
"Itu ogoh-ogoh Monas. Soal orangnya yang digantung, saya tidak menyebutnya Anas. Silakan publik menginterpretasikan. Tapi saya tidak bilang itu Anas," kata Tenaya berkelit. Yang pasti, katanya, ogoh-ogoh yang dibuatnya perlambang 'kala' (kerakusan).
"Itu simbol kala, kerakusan," ungkapnya. Dan seperti biasa, pada malam pengrupukan ogoh-ogoh itu akan diarak keliling kota. Setelahnya, ogoh-ogoh itu akan dibakar.
Reporter: bbn/psk