search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Awal 2017, Kerugian Material Kebakaran dan Bencana Alam di Tabanan Capai Rp 270 Juta
Senin, 6 Februari 2017, 15:00 WITA Follow
image

ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, TABANAN.

Awal tahun 2017, kejadian dan peristiwa yang pernah terjadi di kabupaten Tabanan ternyata mengakibatkan kerugian material mencapai Rp 270 Juta. 
 
Seperti misalnya, peristiwa kebakaran yang mengakibatkan kerugian tertinggi di awal tahun ini, yakni mencapai Rp 155 Juta, sedangkan kerugian material akibat bencana alam pohon tumbang mencapai Rp 115 Juta. 
 
[pilihan-redaksi]
Hal itu dibenarkan oleh  Kepala BPBD Tabanan I Gusti Ngurah Made Sucita, Minggu (5/1). Menurutnya, seluruh kerugian akan ditanggung pemda sepanjang ada laporan dan proposal resmi dari masyarakat atau korban bencana.  
 
Ditambahkannya, semuanya membutuhkan proses, pertama seusai mengajukan proposal oleh orang yang terkena bencana pihaknya akan kembali mengecek kerugian tersebut yang selanjutnya akan disetorkan ke pemda Tabanan
 
"Jadinya kita dua kali cek kelapangan, benar tidak kerugianya seperti kerusakan yang dikirimkan lewat proposal itu," jelasnya. 
 
Dana bencana sebesar Rp 270 juta itu masih harus diproses dan belum terealisasi karena masih menunggu perubahan perbup. Perubahan perbup yang dimaksud yakni dulunya BPBD memakai acuan perbup no 27 tahun 2014 tentang Bansos, sekarang diubah menjadi perbup no 22 tahun 2016 tetang bansos juga. Sehingga perbup berubah otomatis acuan dari pihak BPBD berubah sehingga mesti menunggu perubahan ini selesai. 
 
"Perbup ini sudah terverifikasi ke Gubernur, namun kita masih menunggu perubahan Perbupnya," tambah Sucita. 
 
Dikatakanya, Tabanan mendapatkan dana bansos tak terencana untuk tahun 2017 sebesar Rp 1,5 Milyar, sama dengan tahun lalu. 
 
“Kemungkinan awal bulan Maret dana tersebut baru bisa cair dan sampai kepada korban bencana yang telah mengirimkan proposal,” tambahnya. 
 
Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Tabanan I Putu Trisna Widiatmika menjelaskan bencana pada belakangan ini memang banyak terutama pohon tumbang. Hanya saja dalam bencana ini pohon tumbang tersebut tidak sepenuhnya menyebabkan kerugian material melainkan hanya mengganggu kelancaran lalu lintas. 
 
"Total sesuai data yang kami tangani dari Januari hingga Februari pertanggal (1/2 ) 2017 total kerugian Rp 270 juta, dan penyumbang kerugian terbesar adalah kebakaran," tandas Trisna.
 
Peristiwa kebakaran penyumbang kerugian paling banyak terjadi ditiga wilayah pada bulan Januari 2017. Pertama di Banjar Sembung Kumpi, Desa Sembung Gede, Kecamatan Kerambitan sebuah bangunan terbakar diperkirakan kerugianya mencapai Rp 50 juta. Kemudian kebakaran terjadi pada Gerombong tempat pembakaran genteng di Banjar Dukuh, Desa Pejaten, Kecamatan Kediri Tabanan memakan kerugian mencapai Rp 25 juta. Selanjutnya kebakaran terjadi pada Bangunan rumah hingga ludes beserta isinya di Banjar Bale Agung Kaja, Desa/Kecamatan Selemadeg kerugian mencapai Rp 80 juta. 
 
[pilihan-redaksi2]
Selanjutnya pohon tumbang menimpa Kanopi di By Pass Ir Soekarno tepatnya disebelah yayasan Bintang Persada kerugiannya mencapai Rp 5 juta. Dan pohon tumbang menimpa pelinggih taksu di Pura Desa, Desa Buahan, Kecamatan Tabanan kerugian diperkirakan mencapai Rp 10 juta. 
 
 
Sementara, bencana pada bulan Februari per tanggal (1/2) 2017, bangunan ambruk di Banjar Delod Uma, Desa Buwit akibat angin kencang diperkirakan mencapai Rp 50 juta dan dan di Pura Dalem Pesandakan, Banjar Mambang Celuk Kelod, Desa Mambang, Kecamatan Selemadeg Timur diperkirakan kerugiannya Rp 50 juta sehingga total keseluruhan yang tercatat di BPBD Tabanan mencapai Rp 270 juta.

Reporter: bbn/nod



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami