search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Roh Investasi Hati Itu Pancasila, Tri Sakti dan Tri Hita Karana
Selasa, 1 Mei 2018, 17:05 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, TABANAN.

Beritabali.com.Tabanan, Roh dari Investasi Hati adalah  Pancasila, Tri Sakti dan Tri Hita Karana. Investasi hati itu, ada investasi hati politik, investasi hati ekonomi dan sosial serta investasi hati agama dan budaya. Hal itu disampaikan Bupati Tabanan Ni Eka Wiryastuti dalam Diskusi Buku Investasi Hati Goes to Campus di Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya (FIA-UB) Malang, Senin (30/04). 
 
[pilihan-redaksi]
Dijelaskan Investasi Hati Politik melalui kebijakan dan program dengan Hati/ pro Rakyat (wong cilik). Investasi ekonomi dan sosial dengan melahirkan keadaan masyarakat yang sejahtera dan mandiri  serta sebagai pelaku dan  penikmat dari kesuksesan pembangunan itu sendiri. 
 
Sedangkan investasi hati agama dan budaya dengan menciptakan kerukunan dan kedamaian dalam perbedaan karena kedamaian yang mewujudkan kemajuan. Menurutnya, keberadaan desa wisata merupakan salah satu bentuk program Investasi Hati dimana Investasi hati adalah sebuah konsep pelayanan kepada masyarakat dengan ketulusan melalui kebijakan-kebijakan yang pro rakyat.
 
“Bagaimana kita tulus dalam melayani rakyat lewat kebijakan-kebijakan pemerintah sehingga akhirnya derajat masyarakat bisa diangkat. Intinya perjuangan dengan hati,” katanya.
 
Ia mengatakan program desa wisata sudah dijalankan di beberapa desa di Kabupaten Tabanan. Dengan Desa Wisata, kata dia nantinya desa-desa yang ada di Tabanan berkembang, mandiri, dan mampu mensejahterakan masyarakat. Di acara tersebut, Bupati Eka mempromosikan keberadaan desa-desa wisata yang ada di Tabanan. Serta, upaya-upaya pemerintahannya dalam memberdayakan seluruh desa, salah satunya melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
 
“Permodalan di BUMDes itu, kita subsidi 200 juta per BUMDes dari APBD. Tapi Pemda itu memiliki saham 49 persen. Misalkan BUMDes  itu punya untung 1 miliar, Pemda punya hak 490 juta per satu BUMDes, tapi uang ini dikembalikan lagi ke BKK desa tersebut. Jadi mereka kompetisi. Kalau mau dapat BKK besar, membangun desa, mari majukan BUMDes anda. Itu konsepnya,” ungkap Bupati Eka.  
 
Di kesempatan itu  Pemerintah Kabupaten Kabupaten Tabanan melalui Dinas Pariwisata juga membuka stand pameran. Selain menyajikan informasi mengenai Daerah Tujuan Wisata (DTW) di Tabanan, disana juga dipamerkan produk-produk UMKM yang ada di Tabanan.
 
Sementara itu, jalannya diskusi dan bedah buku yang dibuka secara resmi oleh Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya ( FIA-UB) Malang Yusri Abdillah, M.Si., Ph.D dan dipandu moderator Dr. Moh Nuh, M.Si,  Ketua Badan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat FIA-UB Malang. 
 
Dalam sambutannya Yusri Abbillah mengungkapkan tentang sosok Bupati Eka. Dikatakan Bupati Tabanan itu sebagai sosok yang terbuka dan mempunyai inovasi dalam pembangunan khususnya di pelayanan sektor publik dengan pelayanan sepenuh hati dan keikhlasan. 
 
“Orangnya terbuka, punya inovasi untuk pembangunan Tabanan. Inti Pelayanan di sektor publik dengan sepenuh hati,”ungkapnya. 
 
Hadir juga dalam acara tersebut, sejumlah pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Tabanan, para akademisi baik dosen maupun mahasiswa.  
 
[pilihan-redaksi2]
Untuk Buku Investasi Hati Karya Ni Putu Eka Wiyastuti dibedah oleh M.R Khairul Muluk, sedangkan buku Aneka pendekatan dan Teori dasar administrasi publik yang ditulis  Dr. Lely Indah Windarti yang juga Kepala Unit Laboratorium Perpustakaan dan Arsip FIA-UB Malang  dibedah oleh M. Chazienul Ulum. 
 
Berbagai tanggapan maupun masukan dengan berbagai perspektif terkait buku yang muncul atas inisatif Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tersebut berdatangan dari peserta diskusi. Apresiasi positif juga tidak sedikit mengingat isi buku itu menguraikan perjalanan seorang Ni Putu Eka Wiryastuti hingga akhirnya menjabat bupati dan melayani masyarakat.
 
Salah satunya Wakil Dekan III FIA-UB  Dr. Mohammad Rozikin, M.Si mengatakan bahwa buku investasi hati memberikan satu nuansa baru. Misalkan sebuah keputusan yang diambil bersumber dari hati maka akan menimbulkan kesan berbeda dengan keputusan yang hanya berdasarkan akal sehat saja. 
 
“Kalau orang bertindak, orang berbuat, itu kalau berangkat motivasinya dari hati, itu akan betul-betul tulus. Tidak akan merasa berat. Kalau itu berangkat dari hati, rintangan itu akan ringan . Sehingga hal-hal yang dianggap sulit, dengan hati yang lapang dengan hati yang ikhlas kesulitan itu akan terselesaikan,” imbuhnya. (bbn/rlstbn/rob)

Reporter: bbn/rls



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami