search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Lansia Sehat dan Produktif Merupakan Aset Bangsa
Senin, 6 Agustus 2018, 15:45 WITA Follow
image

istimewa

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com, Denpasar. Lanjut usia (lansia) sehat dan produktif merupakan asset bangsa yang harus dijaga. Lansia yang sehat dan produktif  dikemudian hari bisa memberikan sumbangsih pemikiran demi pembangunan bangsa khususnya  daerah Bali.

Demikian disampaikan Gubernur Bali Made Mangku Pastika saat menghadiri  Sidang Paripurna bersama anggota DPRD Provinsi Bali dengan 2 agenda yakni Penyampaian Pendapat Gubernur Bali Terhadap Rancangan Peraturan Daerah Provinsi Bali tentang Kesejahteraan Lanjut Usia serta Pembacaan Pandangan Umum Fraksi-Fraksi DPRD Provinsi Bali terhadap Raperda tentang Penambahan Penyertaan Modal Daerah Kepada PT. Asuransi Bangun Askrida di ruang Sidang Utama Kantor DPRD Provinsi Bali, Senin (6/8).  

“Selain permasalahan lansia, ada tambahan yang sepatutnya kita bahas, yakni lansia sehat dan produktif. Ini merupakan aset kita, aset bangsa, dan aset Bali sesuai  usia harapan hidup,  tingkat kesehatan, dan kualitas Sumber Daya Manusia, makanya harus ada upaya untuk menjaganya,” papar Gubernur Pastika

Pastika mencontohkan  di luar negeri terdapat  senior citizen centre sebagai lembaga tempat bernaung bagi para lansia guna beraktifitas bahkan membahas permasalahan bangsa dan Negara, ”Kita harus punya itu,” tegas Pastika.

Berkaca dari kemajuan luar negeri, Gubernur Pastika juga menyampaikan contoh Perdana Menteri Malaysia yang menjabat di usia 90tahun. Hal ini menurut Pastika karena kemampuannya menjaga kesehatan fisik yakni dengan pola istirahat yang teratur, tidak makan berlebihan, bekerja berlebihan, dan sebagainya secara berlebihan. “Disamping menjaga kesehatan fisik, yang terpenting yakni menjaga otak dengan pola membaca, berdiskusi dan berdebat. Inilah yang membuat sel-sel otak tetap hidup,” jelas Pastika.[bbn/rlspemprov/mul]

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami