search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Sandoz Disebut Terlibat Kasus, Pastika: Itu "Black Campaign"
Sabtu, 13 April 2019, 10:03 WITA Follow
image

beritabali.com/ roby

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Beritabali.com, Badung. Anak mantan Gubernur Bali, Putu Sandoz, disebut-sebut terlibat dalam kasus proyek perijinan pelebaran Pelabuhan Benoa dengan tersangka Ketua Kadin Bali Anak Agung Ngurah Alit Wiraputra. Menanggapi hal ini, mantan Gubernur Bali yang juga calon DPD angkat bicara. Mangku Pastika menyebut itu sebagai "black campaign" dan sebagai bentuk politik yang tidak santun.
 
[pilihan-redaksi]
"Anak saya Putu Pasek Sandoz Prawirotama dikatakan terlibat dalam satu peristiwa, saya juga tidak tahu itu kapan terjadi dan sesungguhnya tidak seperti itu, ternyata ini juga "black campaign" (kampanye hitam), karena banyak yang takut saya jadi anggota DPD. Saingannya ya nggak jauh-jauh, cuma saya tidak boleh menuduh. Ya kaitannya dengan "soroh menyoroh" (klan di bali) ini saja. Ampura nggih (maaf) jangan termakan isu-isu, itu sudah dekat dengan hari H (pemilu 17 April), ini politik kadang tidak pakai sopan santun, ampurayang (maaf)," ujar Pastika, Sabtu (13/4/2019), saat hadir di acara "ngeringkes" Guru Pasek I Wayan Ruden, di Banjar Kaja Kangin Desa Adat Bale Agung Cemagi, Badung. 
 
[pilihan-redaksi2]
Selain soal tudingan kasus terhadap anaknya Sandoz, Pastika juga menyampaikan "black campaign" lain yang ditujukan kepadanya, seperti video viral yang berisi rekaman Pastika yang seolah-olah mendukung satu kelompok tertentu. 
 
"Muncul video viral, seolah-olah saya membela satu kelompkok yang sebenarnya tidak cocok dengan kita saat ini, karena mereka punya cita-cita membangun negara Islam, itu video tahun 2014 dimana waktu itu situasinya tidak seperti sekarang," ujar Mangku Pastika. 
 
Pastika juga menyebut isu tentang kasus CPNS bodong yang juga dialamatkan kepada dirinya. 
 
"Itu (kasus CPNS bodong) dibilang oleh sekelompok orang terjadi di jaman saya, padahal tidak, itu bulan Februari 2019, sementara saya kan sudah berakhir bulan Agustus 2018," tegasnya sembari meminta dukungan agar dipilih sebagai anggota DPD mewakili Propinsi Bali. [bbn/rob/psk] 

Reporter: bbn/rob



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami