search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Diajak Menikah Agar Bisa Bermain "Threesome", Adakah Dampak Kesehatannya?
Minggu, 28 Juli 2019, 16:00 WITA Follow
image

bbn/ilustrasi/suara.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com, Denpasar. Kali ini ada pertanyaan dari negeri seberang, Singapura, pertanyaan berbahasa Inggris. Jawaban yang berbahasa Inggris sudah dikirim langsung lewat jalur email pribadi, yang bersangkutan mempersilakan jawaban dalam bahasa Indonesia boleh dibagikan ke netizen.
 
[pilihan-redaksi]
Pertanyaan: Doc, I became the second wife of a loving marriage relationship. They chose to marry me because they want to have the three sexual intercourse (threesome). So far I still can refuse because I'm not used to doing it but lately they keep urging me to do it. Whether the three sexual intercourse is healthy?  What is no risk to health? (Jean, 25, Singapura)
 
Jawaban: Biasanya yang terjadi sedikit berbeda, seorang perempuan diminta menjadi istri kedua, karena laki-laki merasa ada masalah dengan pernikahannya dengan istri yang pertama, bisa itu karena istri pertama mengalami sakit, istri pertama tidak bisa memberikan keturunan, atau istri pertama tidak bisa diajak berhubungan seksual lagi. 
 
Sering juga alasan lain karena laki-laki ingin mencari pasangan yang lebih menarik atau sesuai untuk diajak menikmati aktivitas seksual. Jika itu terjadi dan dilakukan sebuah pernikahan dengan istri yang baru, maka status seperti ini disebut dengan poligami. Sedangkan yang ditanyakan dalam kasus ini cukup unik, karena alasan untuk mengajak menikah seseorang perempuan adalah agar bisa melakukan hubungan seksual bersama dan bertiga sekaligus, yang dikenal dengan threesome. Dalam situasi yang serupa untuk menikmati aktivitas threesome, kebanyakan orang tidak sampai memilih cara menikah lagi untuk melakukan keinginannya, tetapi hanya dengan mengatur waktu dan situasi untuk menikmatinya bersama dengan perjanjian yang disepakati. Biasanya seperti itu saja.
 
Variasi Seksual dan Kebosanan sesungguhnya aktivitas seksual seperti threesome ini, bagi kebanyakan pasangan yang melakukannya, tujuannya adalah sebagai variasi seksual. Untuk mencoba hal baru dan mengatasi hubungan seksual yang monoton, yang itu-itu saja. Sudah mulai terjadi kebosanan dalam kehidupan seksual yang baginya terlalu biasa.  Jika aktivitas seksual yang dilakukan selama ini sudah mulai terasa hambar boleh-boleh dan sah saja berpikir untuk  melakukan variasi seksual termasuk “mengganti pasangan” atau “mengajak orang lain” untuk ikut beraktivitas seksual bersama. 
 
Tetapi tentu saja sebaiknya yang dipikir pertama bukanlah pasangan kita diganti dengan  pasangan yang baru. Tetapi mencoba merubah pasangan kita untuk kembali lebih bergairah, menjadi lebih menarik, menjadi lebih segar, menjadi lebih bersemangat, sehingga romantisme seksual yang selama ini meredup, akan dapat menyala kembali dengan penuh luapan gairah, seperti di awal pertemuan, atau malah bisa lebih dari itu.  
 
Akan lebih baik, itu dulu yang dianjurkan ke pihak pasangan yang mengajak menikah dengan alasan buat bisa berthreesome. Karena sesungguhnya masih banyak cara yang bisa dilakukan pasangan untuk tetap membuat suasana tetap hangat membara. Dengan merubah semua yang membuat bosan pada pasangan, termasuk juga pada diri Anda. 
 
Sebelum melakukan perubahan, perlu dicari tahu dulu, apa yang menyebabkan terjadi penurunan romantisme dan gairah bersama. Beberapa masalah sering kali menjadi penyebab kebosanan, misalnya pasangan yang kurang romantis, foreplay dalam hubungan seksual tidak pernah maksimal, hingga tidak kreatif dalam mencoba variasi dan hal baru bersama-sama.
 
Threesome Itu Apakah Menyehatkan? 
 
Threesome sesungguhnya adalah pilihan variasi seksual yang melibatkan orang lain sebagai “partner ketiga”. Jika selama ini yang biasa dilakukan adalah hubungan seksual berdua saja, dalam threesome, akan saling berbagi peran dalam hubungan seksual. Kalori yang dibutuhkan dalam menjalani aktivitas seksual secara threesome juga sering kali lebih besar, artinya terkadang lebih melelahkan. Yang perlu menjadi perhatian adalah, jika ada salah satu partner seksual mengidap infeksi menular seksual atau infeksi lain yang juga bisa ditularkan lewat hubungan seksual, tentu saja akhirnya lebih besar peluang tertularnya.
 
Jadi aktivitas seksual bertiga atau threesome sesungguhnya memiliki risiko serupa dengan melakukan hubungan seksual yang tidak setia, bersama orang lain. Malah ada tambahan risiko psikososial seandainya aktivitas ini ingin dikaitkan dengan status resmi ke sebuah pernikahan.
 
Jika Berniat Untuk Menyetujui Threesome, Apa Yang Perlu Diperhatikan?  Tetapi, seperti dalam kasus ini, jika ternyata keinginan untuk mengajak menikah itu sangat kuat berasal dari pihak laki-laki dan istrinya, lalu, apa yang bisa dilakukan? Bicarakan kembali bersama. 
 
[pilihan-redaksi2]
Semua perlu dibicarakan dulu, bersama. Untuk bisa memastikan, apakah ini benar sebuah keinginan yang sifatnya permanen dan jangka panjang, sebagai sebuah kebutuhan, atau hanya sebuah ide iseng belaka. Untuk selanjutnya benar-benar disetujui bersama. Jangan jadikan diri Anda ada pada pihak yang dirugikan. Karena kalau hanya sebuah ide sementara, harusnya keinginan untuk melakukan threesome hanyalah berupa keinginan untuk melakukan variasi seksual saja. Tentu berbeda lagi jika yang diinginkan adalah dalam sebuah keinginan sampai menikah, mengingat konsekuensi pernikahan poligami tidak sesederhana yang dipikirkan. 
 
Kembali ingatkan tentang upaya mengatasi kebosanan jika memang ada kebosanan dalam hubungan seksual dan ingin memperbaiki kehidupan seks, maka ini adalah sebuah hal yang baik. Tidak ada yang ingin kehidupan seksnya membosankan terus. So, pastikan tugas Anda untuk mengingatkan dan memberi masukan dulu untuk meminta pasangan ini untuk lebih mencari upaya mengatasi kebosanannya dulu, sebelum berpikir tentang tawaran buat melakukan threesome
 
Siap dengan risikonya kalau ternyata akhirnya Anda tergoda dan setuju buat mengikuti permintaan ini, pastikan dulu apakah sudah paham akan risikonya. 
Risikonya mulai dari risiko medis hingga risiko psikososial. Tentu saja risiko dari sebuah hubungan seksual yang dilakukan lebih dari satu pasangan salah satunya juga adalah infeksi menular seksual, andai ada yang tidak setia dengan pasangannya. Demikian juga jika melakukan aktivitas seksual bersama-sama bertiga, pastikan semuanya itu disetujui bersama dan tidak melibatkan bahan-bahan berbahaya yang bisa mengakibatkan cidera atau infeksi. 
 
Risiko psikis dan sosial yang juga bisa terjadi adalah, saat menjalankan kehidupan berpoligami tentu saja akan banyak menjumpai problem psikis, ketidak adilan, kecemburuan untuk saling berbagi, hingga stigma atau cap buruk dari masyarakat. Ambil Keputusan. Keputusan ada di tangan Anda. 
 
Setelah sudah berupaya dan menimbang semua risikonya, silakan pastikan dan ambil keputusan. Mungkin bisa saja Anda akhirnya menyetujui tawaran karena Anda sendiri suka dengan tantangan dan petualangan, atau malah merasa kasihan, itu adalah hak Anda untuk mengambil keputusan, tetapi tentu saja harus paham dengan segala risikonya, agar tidak menyesal di kemudian hari. Jika Anda tidak siap buat berbagi seperti ini, tentu saja tawaran harus ditolak. (bbn/dr.Oka Negara,FIAS/rob)

Reporter: bbn/oka



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami