Akhir Tahun, Gubernur Koster Gagas Festival Budaya Tingkat Dunia di Bali
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Gubernur Bali Wayan Koster menggagas rencana untuk menyelenggarakan festival kebudayaan tingkat dunia di Bali, sebagai upaya memajukan dan menguatkan seni budaya.
[pilihan-redaksi]
"Bali akan jadi yang pertama untuk menyelenggarakan festival budaya berskala dunia, karena saya lihat belum ada negara manapun di dunia yang punya event seperti ini,” kata Gubernur Koster dalam sambutannya di sela-sela HUT ke-34 Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, yang berlangsung di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Art Centre, Denpasar pada Selasa (7/1) pagi.
Menurut Gubernur Koster, Bali punya kapasitas untuk menyelenggarakan gelaran yang akan mengundang seniman-seniman dari seluruh dunia tersebut, mengingat Bali sebagai sebuah kawasan yang sangat dikenal akan adat istiadat dan budayanya hingga ke seluruh dunia.
“Pulau Bali ini kecil, tidak punya kekayaan alam seperti daerah lain. Tapi kita punya kelebihan, yakni kekayaan di bidang budaya yang sangat unik dan satu-satunya di dunia, ini yang harus kita maksimalkan. Angkat hal-hal besar di sisi budaya agar Bali punya nilai tambah tersendiri,” ujarnya.
Lebih jauh, pria kelahiran Desa Sembiran, Kabupaten Buleleng ini menyatakan konsep festival yang direncanakan akan digelar medio November mendatang ini sedang dimatangkan konsepnya dan akan segera dibuka ke publik.
“Nanti para pesertanya kita undang dari berbagai negara, terutama negara-negara yang kuat secara budaya dan Bali sebagai tuan rumah akan menampilkan yang terbaik,” katanya.
Masih terkait kebudayaan, mantan anggota DPR RI selama tiga periode ini menegaskan kembali bahwa kebudayaan merupakan salah satu prioritas utama dalam masa pemerintahannya dan merupakan bagian tak terpisahkan sebagai kepribadian suatu bangsa.
“Sejak awal, bahkan sejak sebelum menjabat sebagai gubernur, saya sudah merencanakan untuk memajukan kebudayaan Bali. Pembangunan budaya Bali harus serius. Tidak bisa dibangun secara parsial, dibangun dari hulu sampai hilir, menyeluruh. Harus punya skenario yang bagus, membangun dengan suatu tatanan dengan strategi yang bertahap. Budaya bukanlah hal yang biasa di Bali, tapi luar biasa. Untuk itu pemimpinnya harus peka dan sensitif terhadap budayanya, jika tidak, maka itu dosa besar,” tegasnya lagi.
Reporter: Humas Bali