search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Penggumpalan Darah, Perempuan Ini Meninggal Usai Divaksin AstraZeneca
Jumat, 19 Maret 2021, 11:15 WITA Follow
image

beritabali.com/ist/suara.com/Penggumpalan Darah, Perempuan Ini Meninggal Usai Divaksin AstraZeneca

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Seorang perempuan asal Swedia meninggal dunia usai divaksin Covid-19 AstraZeneca. Sebelum divaksin, perempuan itu sebelumnya disebut sehat atau tidak memiliki gejala.

Hal itu disampaikan Swedish Medical Products Agency pada Kamis (18/3/2021).

"Ini adalah kasus penggumpalan darah di arteri dan vena dan juga perdarahan hebat, yakni peristiwa tak biasa yang menjadi fokus penyelidikan Badan Pengawas Obat Eropa (EMA)," kata kepala keamanan obat Swedish Medical Products Agency, Veronica Arthurson saat konferensi pers.

Otoritas Swedia pada Kamis mengatakan pihaknya masih akan menghentikan penggunaan vaksin Covid-19 AstraZeneca hingga pekan depan.

EMA pada Kamis juga mengaku masih yakin bahwa khasiat vaksin Covid-19 AstraZeneca lebih besar ketimbang risikonya menyusul investigasi atas laporan kasus penggumpalan darah, yang berujung pada penangguhan penggunaan vaksin Covid-19 AstraZeneca di belasan negara.(sumber: suara.com) 

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami