search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Hasil Tes 15 Sampel Takjil BBPOM Denpasar di Dalung Permai
Senin, 19 April 2021, 22:20 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Dalam upaya melakukan pengawasan pangan berupa takjil untuk berbuka puasa di bulan ini, Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (POM) Denpasar turun langsung melakukan pengawasan dengan menyasar salah satu wilayah di Perumahan Dalung Permai, Kecamatan Kuta Utara, Badung, Senin (19/4) sore. 

Dalam kegiatan tersebut BBPOM Denpasar mengambil sampel sebanyak 15, dari total sampel diuji tersebut tercatat semua dinilai aman dari bahan-bahan berbahaya bagi kesehatan tubuh. Hal itu disampaikan, Ahli Madya Koordinator Substansi Infokom Balai Besar POM di Denpasar, Luh Putu Witariathi di sela pelaksanaan kegiatan tersebut.

"Pada intensifikasi pengawasan pangan kali ini kami mengambil sebanyak 15 sampel berupa bakso, minuman-minuman yang berwarna merah, cendol, serta pepes pepes ikan. Parameter yang kami uji adalah uji rhodamin B, metanil yellow, boraks dan formalin," jelasnya.

Uji formalin biasanya dicurigai pada makanan olahan ikan. Sedangkan uji boraks biasanya pada kerupuk dan bakso, serta rhodamin B biasanya dicurigai pada minuman-minuman dengan warna mencolok atau berwarna merah. Dipilihnya areal Perumahan Dalung Permai sebagai sasaran intensifikasi pengawasan pangan kali ini setelah berkoordinasi dengan Pemda Badung lewat Dinas Kesehatan. 

Setelah diuji sampel, hasilnya semua makanan takjil tersebut aman untuk dikonsumsi. "Dari 15 sampel diperiksa semua memenuhi syarat. Ini menandakan bahwa ada kesadaran untuk tidak menggunakan bahan-bahan berbahaya. Sehingga masyarakat yang akan berbuka puasa aman untuk mengonsumsinya," katanya.

Pihaknya tetap mengingatkan agar masyarakat semakin sadar untuk menggunakan bahan-bahan yang aman untuk pangan, sesuai dengan peraturan, sehingga masyarakat bisa mengkonsumsi makanan yang aman. Dijelaskan, mengonsumsi bahan-bahan berbahaya dalam waktu jangka panjang.

"Kandungan rhodamin B, boraks, formalin jika tidak sadar telah dikonsumai memang efeknya tidak langsung terasa. Tapi jika bertahun-tahun dikonsumsi bisa mengakibatkan iritasi lambung dan bahkan memicu kanker.Maka dalam hal ini masyarakat agar selalu cek KLIK (Kemasan, Label, Izin Edar, dan Kadaluarsa) setiap membeli makanan dan obat," tutup Witariathi.

Reporter: bbn/aga



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami