Reaksi Dunia Atas Mundurnya PM Liz Truss, Kata-kata Rusia Terkejam
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Perdana Menteri Inggris Liz Truss telah mengumumkan pengunduran dirinya setelah masa yang penuh gejolak dan berumur pendek, di mana kebijakannya memicu gejolak di pasar keuangan.
Membuat pernyataan yang dijadwalkan dengan tergesa-gesa di luar kantornya Downing Street pada hari Kamis (20/10/2022), Truss mengakui bahwa dirinya sudah tidak sanggup menjalankan mandat.
"Saya tidak dapat menyampaikan mandat yang saya pilih oleh Partai Konservatif," kata Truss saat berpidato.
Itu menandai pengunduran diri ketiga perdana menteri dari Parati Konservatif dalam beberapa tahun. Situasi itu membuat partai terpecah karena berusaha mencari pemimpin yang dapat menyatukan faksi-faksi yang kerap bertikai.
Truss, yang mengatakan dia akan tetap menjabat selama beberapa hari lagi sementara proses itu berlangsung, baru menjadi perdana menteri selama 45 hari, tersingkat sepanjang sejarah Inggris.
Pengunduran dirinya itu memicu berbagai reaksi dari pemimpin dunia. Tak sedikit negara-negara yang mengungkapkan kesedihan.
Namun, kata-kata terkejam datang dari Rusia yang menggambarkan sosok Truss sebagai aib.
Menyadur Aljazeera, berikut adalah reaksi dari tokoh di seluruh dunia atas pengunduran diri Truss.
Presiden AS Joe Biden
“Amerika Serikat dan Inggris adalah sekutu yang kuat dan teman abadi – dan fakta itu tidak akan pernah berubah. Saya berterima kasih kepada Perdana Menteri Liz Truss atas kemitraannya dalam berbagai masalah, termasuk meminta pertanggungjawaban Rusia atas perangnya melawan Ukraina.
“Kami akan melanjutkan kerja sama erat kami dengan pemerintah Inggris saat kami bekerja sama untuk menghadapi tantangan global yang dihadapi negara kami.”
Presiden Prancis Emmanuel Macron
“Kami ingin, di atas segalanya, stabilitas. Pada tingkat pribadi, saya selalu sedih melihat seorang rekan pergi.”
Perdana Menteri Irlandia Michael Martin
“Saya pikir stabilitas sangat penting dan kami ingin melihat sistem Inggris dalam kapasitasnya dalam posisi untuk memiliki penerus yang dipilih secepat mungkin, selama masa-masa ini ketika perang besar sedang berlangsung di benua di Eropa.”
Perdana Menteri Belanda Mark Rutte
“Saya memiliki kontak yang baik dengannya. Jadi saya kesal padanya secara pribadi. Kami menyetujui berbagai pandangan dan saya menantikan untuk bekerja dengan siapa yang akan menjadi rekan saya berikutnya. Ini akan menjadi yang kelima, saya percaya.”
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova
“Inggris tidak pernah tahu aib seorang perdana menteri. Helm di atas tank, bencana buta huruf, dan pemakaman ratu tepat setelah audiensi dengan Truss akan menjadi kenangan tentang dirinya.”
Reporter: bbn/net