Korea Utara Ngamuk, AS Waspada Ancaman Nuklir
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Ketegangan di Semenanjung Korea terus meningkat menyusul peringatan baru yang dilontarkan kepada Korea Utara terhadap Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan.
Menurut Pyongyang, ketergesaan dan provokasi tidak dapat ditoleransi. DI sisi lain, Gedung Putin mengatakan kekhawatiran tetap tinggi tentang potensi uji coba nuklir Korea Utara.
AS dan Korea Selatan memulai salah satu latihan militer gabungan terbesar mereka pada Senin (31/10/2022), yang akan melibatkan ratusan pesawat tempur dari kedua belah pihak melakukan serangan tiruan 24 jam sehari selama lebih dari seminggu.
Mengecam latihan tersebut dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita resmi Korea Utara, Pak Jong Chon, sekretaris Komite Sentral Partai Buruh yang berkuasa di Korea Utara, memperingatkan Amerika Serikat dan Korea Selatan terhadap segala upaya untuk menyerang.
"Jika AS dan Korea Selatan berusaha menggunakan angkatan bersenjata melawan DPRK tanpa rasa takut, sarana khusus angkatan bersenjata DPRK akan menjalankan misi strategis mereka tanpa penundaan dan AS dan Korea Selatan harus menghadapi kasus yang mengerikan dan membayar harga paling mengerikan dalam sejarah," kata pernyataan itu, menggunakan inisial nama resmi Korea Utara, dikutip Reuters, Rabu (2/11/2022).
Mereka juga menuntut agar Washington dan Seoul "menghentikan 'permainan militer' panik dan pernyataan provokatif mereka."
"Dalam situasi saat ini, adalah kesalahan besar untuk menerima ini sebagai peringatan ancaman saja", kata pernyataan itu.
Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Korea Utara menuntut diakhirinya latihan gabungan tersebut, dengan mengatakan mereka dapat menarik "langkah-langkah tindak lanjut yang lebih kuat" dari Pyongyang.
Perlu diketahui, kedua Korea secara teknis masih berperang setelah konflik 1950-53 mereka berakhir dengan gencatan senjata daripada perjanjian damai. Korea Utara dan Korea Selatan secara teknis tetap berperang sejak perjanjian gencatan senjata mengakhiri pertempuran dalam Perang Korea 1950-1953.
Washington dan Seoul percaya bahwa Korea Utara mungkin akan melanjutkan pengujian bom nuklir untuk pertama kalinya sejak 2017 dan telah menerapkan strategi untuk "mencegah" Pyongyang melalui latihan militer besar.
Juru bicara keamanan Gedung Putih John Kirby ditanya pada briefing reguler pada Selasa apakah ada kekhawatiran bahwa Korea Utara akan melakukan uji coba nuklir ketika G20 bertemu di Bali pada pertengahan bulan.
"Secara umum, kekhawatiran kami tetap tinggi," kata Kirby.(sumber: cnbcindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net