search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
PM Qatar Buka Suara Soal Doha Jadi Mediator Negosiasi Israel-Hamas
Rabu, 22 November 2023, 08:15 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/PM Qatar Buka Suara Soal Doha Jadi Mediator Negosiasi Israel-Hamas

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Perdana Menteri Mohammed bin Abdulrahman Al Thani buka suara usai Qatar menjadi mediator negosiasi Israel dan Hamas.

Al Thani mengatakan mediasi itu menghadapi tantangan "yang sedikit" terkait kesepakatan untuk membebaskan lebih dari 200 sandera di Gaza.

Eks Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed juga melontarkan komentar serupa.

"Tantangan yang masih ada dalam negosiasi ini sangat kecil. Itu lebih bersifat logistik, lebih bersifat praktis," ujar Mohammed, dikutip Al Jazeera, Selasa (21/10).

Di kesempatan terpisah, Mohammed juga mengungkapkan Hamas dan Israel kian dekat mencapai kesepakatan.

Salah satu sumber yang mengetahui negosiasi ini mengatakan pada 15 November Qatar mengupayakan kesepakatan Israel dan Hamas untuk menukar 50 tawanan sebagai imbalan gencatan senjata tiga hari.

Lebih lanjut, dia menerangkan pada saat itu pejabat tersebut mengatakan garis besar telah disepakati. Namun, Israel masih perlu merundingkan rincian-rincian yang lain.

Akhir pekan lalu, media Amerika Serikat melaporkan kesepakatan tentatif antara Israel dan Hamas telah tercapai. Mereka setuju membebaskan perempuan dan anak yang disandera dengan imbalan penghentian peperangan.

Salah satu sumber dalam laporan itu menyebut semua pihak akan menghentikan operasi tempur setidaknya lima hari dan tawanan akan dibebaskan dalam kelompok kecil.

Namun, Gedung Putih membantah laporan tersebut. Mereka menyatakan pembicaraan soal negosiasi masih berlangsung.

Qatar menjadi perantara dalam negosiasi untuk membebaskan mereka yang ditawan usai Hamas melancarkan serangan ke Israel pada 7 Oktober.

Usai serangan Hamas, Israel mendeklarasikan perang dan melancarkan agresi ke Palestina.

Tak lama setelah itu, mereka memblokade total Jalur Gaza dan sangat membatasi bantuan kemanusiaan.

Selama agresi, Israel menggempur warga dan objek sipil seperti rumah sakit, sekolah, hingga tempat ibadah. Imbas gempuran itu, lebih dari 13.300 jiwa di Palestina meninggal.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami