search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Agar Linier Pusat, Tokoh Masyarakat Usul Paduan Kekuatan dari PDIP dan Gerindra untuk Pilgub Bali
Selasa, 7 Mei 2024, 21:35 WITA Follow
image

beritabali/ist/Agar Linier Pusat, Tokoh Masyarakat Usul Paduan Kekuatan dari PDIP dan Gerindra untuk Pilgub Bali.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Menjelang Pilkada Bali 2024, satu per satu tokoh dan figur mulai muncul, namun baru bersumber dari masing-masing partai. 

Usulan mengemuka jika calon gubernur dan wakil gubernur dari dua partai besar dipadukan akan menjadi kekuatan yang besar, bahkan bisa linier dengan kebijakan pusat.

Seperti yang diungkapkan tokoh masyarakat dan akademisi dari Yayasan PGRI Bali Tingkat II, dr I Nengah Sukama Spd MM. Dalam hingar bingar munculnya calon dari masing-masing partai, justru menurutnya akan lebih baik kepemimpinan Bali dipadukan dari dua kekuatan partai politik yang besar yakni dari PDI Perjuangan (PDIP) dan Gerindra.

Selain itu, paduan dari dua kekuatan itu akan mencerminkan kepemimpinan yang linier dengan kebijakan di pusat atau calon presiden terpilih, Prabowo Subianto yang merupakan Ketua Umum Gerindra.

"Kalau ini bersatu padu demi kenyamanan dan keamanan Bali, siapapun yang dimunculkan dari PDIP dengan Gerindra itu sangat tepat sekali untuk memikirkan kedepan demi kepentingan masyarakat dan alam Bali," ungkapnya, Senin (6/5/2024).

Sukama yang juga sebagai Ketua Perguruan Satria Muda Indonesia provinsi Bali itu optimistis jika calon yang dipilih masing-masing DPP sesuai pengajuan DPD adalah yang terbaik. Selanjutnya, kata dia, tinggal memadukan tokoh-tokoh Bali yang memiliki potensi dan terutama linier dengan pusat.

Hal ini menurutnya menjadi pertimbangan yang penting karena Bali meski kecil namun menjadi muara atau sebagai barometer dunia. Sehingga, jika kepentingan di daerah linier dengan pusat maka lebih memungkinkan apa yang menjadi PR besar Bali ke depan bukan mustahil akan bisa ditangani.

"Kalau disitu mentok kan susah juga karena APBD kita tidak begitu besar kan. Tentu perlu suntikan dari pusat lewat APBN. Jadi kepemimpinan ini menjadi rule atau jalan untuk menata Bali kedepan," jelasnya.

Terkait figur yang tepat untuk masing-masing parpol tersebut, Sukama menyebut untuk di Gerindra Bali yang sudah sukses memenangkan Ketua Umumnya menjadi calon presiden terpilih, sekaligus menduduki kursi DPRD Tingkat I Bali yakni Made Muliawan Arya alias De Gadjah.

Sedangkan, untuk di PDIP ia tetap mengusulkan nama I Wayan Koster sebagai petahana. "Koster menurut saya kinerja bagus sekali memang menunjukkan etos kerja demi kepentingan masyarakat Bali seperti contohnya dengan mendirikan infrastruktur, bangunan itu luar biasa, ini perlu dilanjutkan berkesinambungan ke depan," katanya.

Terlepas dari pandangannya itu, Sukama mengutamakan figur calon pemimpin Bali ini demi kepentingan untuk alam dan masyarakat. 

"Bagaimana Bali kedepan didorong dari segi pertumbuhan ekonomi, stabilitas keamanan, kenyamanan, terutama pariwisata Bali yang sebagai ujung tombak. Kalau disitu rontok apa yang kita andalkan," tutupnya.

Editor: Robby

Reporter: Gerindra Bali



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami