Bali Masih Target Penyelundupan Narkoba
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Pulau Bali masih menjadi target sindikat narkoba international, pasca penangkapan beruntun yang dilakukan petugas Bea Cukai Bandara, Tuban, empat bulan terakhir.
Hal ini terlihat jelas dari penangkapan terbaru kurir sabu sabu asal Filipina, Maria Cecelia Lopez (32), yang ditangkap petugas Bea Cukai Bandara Ngurah Rai, pada Jumat (15/04). Selain itu, belum lama ini juga petugas menangkap dua warga negara asing membawa SS.
Sebelumnya, Jip Jampasuk, kurir SS asal Thailand ditangkap pada 9 Januari saat turun dari pesawat Thai Airways rute Bangkok-Denpasar di Bandara Ngurah Rai. Petugas menemukan 35 kapsul SS seberat 428 gram (bruto) di dalam perutnya.
Selain itu, Ching Eng OO, asal Malaysia yang kedapatan membawa 2,49 Ketamin (obat bius).Menurut Kepala Pelayanan Bea Cukai Bandara Ngurah Rai, I Made Wijaya, tertangkapnya para kurir narkoba ini menandakan bahwa Bali masih menjadi target penyelundupan narkoba.
"Bali masih menjadi target penyelundupan narkoba. Tahun lalu saja kita berhasil menangkap 17 kurir narkoba dengan berbagai jenis narkoba," ujar Made Wijaya (19/4).Mayoritas para kurir narkoba ini jelas Wijaya, berasal dari wilayah Asia Tenggara. Ini karena Asia Tenggara merupakan daerah segitiga emas yang berpusat di Thailand."Para kurir sebagian besar dari Asia Tenggara," bebernya.Dia berharap aparat kepolisian juga saling bahu- membahu memberantas jaringan narkoba international ini. Jika terus dibiarkan, diyakini Bali akan terus ditarget oleh jaringan internasional.
Sementara itu, Maria yang ditangkap jajaran petugas Bea Cuka Bandara Ngurah Rai sekitar pukul 14.30 pada Jumat lalu (15/4) terus menjalani pemeriksaan di Dit Narkoba Polda Bali.Sebelumnya dari perut tersangka yang sedang hamil 1 bulan ini, petugas menemukan 41 kapsul berisi SS.
Reporter: bbn/bgl