PLN : Kondisi Kelistrikan Bali Kritis
bbn/net/ilustrasi
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
PLN menyatakan kondisi kelistrikan Bali saat ini ada dalam kondisi kritis. Pembangkit listrik yang ada sudah tidak bisa lagi menopang pasokan listrik di Bali.
General Manager (GM) PT PLN (Persero) Distribusi Bali, Syamsul Huda, menjelaskan, Bali saat ini mengalami defisit listrik sebesar 40 hingga 70 megawatt (MW) per harinya. Ini karena PLTG Gilimanuk dengan daya 130 MW sedang di-off kan karena memasuki pemeliharaan rutin.
"Kondisi sistem kelistrikan Bali mengalami defisit 40-70 MW per hari sehingga terjadi pemadaman bergilir mulai jam 18.30 hingga 21.30,"jelas Syamsul Huda, di Denpasar, Rabu (25/2/2015).
Syamsul Huda menambahkan, daya mampu kelistrikan Bali saat ini total sebesar 850 MW. Pasokan ini berasal dari 3 pembangkit listrik di Bali ditambah pasokan listrik dari Jawa melalui kabel bawah laut. Rinciannya adalah PLTG Gilimanuk 130 MW, PLTG Pemaron 88 MW, PLTD/G Pesanggaran 292 MW, kabel laut Jawa-Bali 340 MW.
"Beban puncak tertinggi Bali saat ini 781 MW. Dengan daya mampu 850 MW, cadangan listrik di Bali saat ini hanya sebesar 69 MW. Kondisi ini sudah tidak memadai bagi syarat operasi sistem kelistrikan Bali, karena cadangan daya ideal yang diperlukan adalah sebesar pembangkit listrik terbesar di Bali yakni PLTG Gilimanuk 130 MW,"jelasnya.
Dengan keluarnya 130 MW PLTG Gilimanuk, mengakibatkan terjadi defisit daya 40-70 MW. Akibat lainnya adalah terjadi pemadaman listrik bergilir di Bali sejak 21 Februari sampai 1 Maret, mulai pukul 18.30-21.30.
Defisit listrik ini mengakibatkan PLN harus mengambil kebijakan untuk menghentikan sementara proses pasang baru dan penambahan daya mulai 23 Februari. Pengehentian ini dilakukan hingga kondisi kelistrikan Bali kembali stabil dan memiliki cadangan pasokan yang cukup.
Reporter: bbn/psk
Iklan Sponsor
Iklan Sponsor
Iklan Sponsor
Iklan Sponsor
Iklan Sponsor
