Tradisi Main Ayunan di Tenganan
Selasa, 21 November 2017,
18:00 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Beritabali.com, Denpasar. Tradisi bermain ayunan di Bali telah berlangsung lama, hal ini terlihat dari mainan ayunana yang ada di Desa Tenganan Pegringsingan.
Desa Tenganan merupakan salah satu desa Bali Aga, selain Trunyan dan Sembiran. Mereka sebagai penduduk bali yang asli dan sampai sekarang masih mempertahankan pola hidup yang tata masyarakatnya mengacu pada aturan tradisional adat desa yang diwariskan nenek moyang mereka.
[pilihan-redaksi]
Menurut sebagian versi catatan sejarah, kata Tenganan berasal dari kata "tengah" atau "ngatengahang" yang memiliki arti "bergerak ke daerah yang lebih dalam". Kata tersebut berhubungan dengan pergerakan masyarakat desa dari daerah pinggir pantai ke daerah pemukiman di tengah perbukitan, yaitu Bukit Barat (Bukit Kauh) dan Bukit Timur (Bukit Kangin). Salah satu tradisi di Desa Tenganan yang masih dilestarikan hingga saat ini adalah main ayun-ayunan.
Tradisi main ayun-ayunan di Desa Tenganan Pegringsingan yang dinaiki oleh para Daha (gadis) dan diputar secara manual oleh para Truna (laki-Laki). Ayunan ini hanya ada pada bulan kelima yang disebut Sasih Sambah selama satu bulan. Sasih Sambah ini merupakan salah satu bulan dimana berlangsungnya upacara-upacara adat terbesar yang diadakan di desa Tenganan Pegringsingan tersebut, biasanya jatuh pada bulan juni-juli.
Siapa yang sudah pernah ke Tenganan?
Sumber : www.sejarahbali.com
Berita Denpasar Terbaru
Reporter: -