Daerah Pariwisata, Bali Satu-Satunya Tempat Peredaran Heroin di Indonesia
Rabu, 15 Mei 2019,
15:00 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Beritabali.com, Denpasar. Berdasarkan data Badan Narkotika Nasional (BNN) RI, Bali disebut memiliki tingkat ketahanan paling baik terhadap narkoba, namun sebagai daerah pariwisata juga memiliki kerentanan tinggi terhadap bahaya barang haram tersebut.
[pilihan-redaksi]
Bahkan dari peredaran narkoba di Tanah air ini, hanya Bali yang jadi pusat sasaran masuknya narkotikan jenis Heroin. Kepala BNN RI Komjen Pol Heru Winarko mengatakan Bali merupakan daerah yang memiliki ketahanan paling baik terhadap narkoba. Namun Bali menjadi satu-satunya tempat di Indonesia yang menjadi tempat peredaran narkoba jenis heroin.
Bahkan dari peredaran narkoba di Tanah air ini, hanya Bali yang jadi pusat sasaran masuknya narkotikan jenis Heroin. Kepala BNN RI Komjen Pol Heru Winarko mengatakan Bali merupakan daerah yang memiliki ketahanan paling baik terhadap narkoba. Namun Bali menjadi satu-satunya tempat di Indonesia yang menjadi tempat peredaran narkoba jenis heroin.
“Peredaran narkotika yang ada heroin, cuma ada di Bali. Karena daerah pariwisata yang banyak dikunjungi turis asing,” ujarnya.
Menyikapi itu, Gubernur Bali Wayan Koster akan bersinergi dengan BNN RI untuk melibatkan desa adat di Bali sebagai pilar dalam pencegahan dan pemberantasan narkoba.
Salah satunya dengan mencanangkan untuk mendorong agar tiap desa adat di Bali memiliki pararem (hukum adat Bali) terkait pemberantasan narkoba.
“Saya sebenarnya sedang menyusun konsep untuk melakukan pemberantasan ini. Di dalamnya salah satunya akan melibatkan semua pihak termasuk desa adat,” kata Gubernur Gedung Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Denpasar.
Gubernur Koster memberi apresiasi BNN yang sudah selangkah lebih maju sehingga Pemerintah Provinsi Bali dipastikan akan mendukung program ini.
[pilihan-redaksi2]
Menurut Gubernur Koster, Bali sebagai destinasi wisata dunia sangat rawan terhadap peredaran narkoba yang sulit dideteksi dan sangat merugikan masyarakat Bali.
Menurut Gubernur Koster, Bali sebagai destinasi wisata dunia sangat rawan terhadap peredaran narkoba yang sulit dideteksi dan sangat merugikan masyarakat Bali.
“Saya sempat mengunjungi LP Kerobokan. Satu-satu saya tanya yang saya lewati sebagian besar adalah tahanan narkoba. Ada yang orang asing, ada yang orang Indonesia,” ujarnya.
Gubernur Koster juga menyatakan kelebihan Bali dibanding dengan daerah lain di Indonesia adalah desa adatnya yang masih eksis. Itu sebabnya proses penyadaran dan edukasi masyarakat Bali perlu bertumpu pada eksistensi desa adat. (bbn/Maw/rob)
Berita Denpasar Terbaru
Reporter: bbn/maw