Beritabali.com Terima Bantuan Dana Program "Google News Initiative"
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BADUNG.
Media online pertama di Bali yakni www.beritabali.com, terpilih sebagai salah satu media penerima dana hibah Program Google News Initiative bertajuk "Journalism Emergency Relief Fund" atau JERF.
[pilihan-redaksi]
"Sebagai media yang selama ini banyak bekerjasama dengan perusahaan di sektor pariwisata, Beritabali.com kehilangan cukup banyak pendapatan karena diputusnya kontrak akibat terdampak Covid-19. Dengan adanya bantuan stimulus dari Google cukup membantu untuk biaya operasional di bagian redaksi. Terima kasih banyak kami ucapkan untuk Google atas bantuan yang diberikan," ujar Pemimpin Umum Beritabali.com, Putu Agus Swastika, hari Minggu (21/6/2020).
Bantuan dana dari pihak Google, kata Agus, akan sangat membantu Beritabali.com untuk bertahan di tengah situasi pandemi Covid 19. Dengan adanya dana bantuan diharapkan Beritabali.com tetap bisa menghasilkan berita atau karya-karya jurnalistik berkualitas yang bermanfaat bagi kepentingan masyarakat luas.
Beritabali.com merupakan media berita online pertama di Bali yang sudah mulai dirintis sejak tahun 2005. Media online ini bermarkas di wilayah Kerobokan, Kuta Utara, Kabupaten Badung Bali.
Program bantuan dana dari Google News Initiative bertajuk "Journalism Emergency Relief Fund" ditujukan bagi media-media lokal di seluruh dunia dalam masa krisis pandemi Covid-19. Sebanyak lebih dari 5.000 media lokal berskala kecil dan menengah bakal segera menerima kucuran dana tersebut.
Sebagaimana disampaikan pihak Google melalui tulisan blog Ludovic Blecher, Head of Google News Initiative Innovation, Kamis (28/5/2020) waktu setempat, hanya selang dua pekan sejak pendaftaran dibuka bulan April, pihaknya sudah menerima lebih dari 12.000 pengajuan dari 140 negara. 90 persen di antaranya berasal dari newsroom atau media yang mempekerjakan kurang dari 26 jurnalis.
Dari pendaftar sebanyak itu, tim Google News Initiative (GNI) lantas melakukan review berdasarkan kriteria yang sudah ditetapkan sebelumnya, yaitu media yang beroperasi di wilayahnya sendiri (lokal), menyasar pembaca di kelompok geografis tertentu, serta bertekad meneruskan kerja mereka lewat pendanaan ini.
Pihak penyeleksi juga disebut melibatkan lebih dari 300 karyawan Google untuk ikut memeriksa pendaftaran, serta menggelar belasan webinar dalam prosesnya.
Sekitar separuh dari pendaftar ternyata tidak memenuhi kriteria yang sudah ditetapkan. Faktornya bermacam-macam, tapi diantaranya adalah karena tidak memproduksi "berita inti" atau core news (lebih ke segmen tertentu), atau juga karena hanya melibatkan kurang dari dua orang jurnalis. Hingga, meski disebutkan belum final karena masih ada review beberapa pengajuan tersisa, jumlah sebanyak 5.300-an media itu akhirnya diumumkan.
Calon penerima terbanyak ada di kawasan Amerika Utara dengan lebih dari 1.800 media (dari 3.050 lebih pendaftar), diikuti kemudian dengan kawasan Eropa, Timur Tengah dan Afrika dengan total lebih dari 1.550 media (4.700 lebih pendaftar), serta kawasan Amerika Latin dengan lebih dari 1.050 media (lebih dari 2.350 pendaftar). Akan halnya kawasan Asia-Pasifik di mana Indonesia termasuk, ada lebih dari 800 media yang akan menerima dana ini dari 2.000 lebih pendaftar.
Pihak GNI menyebut besaran dana yang bakal dikucurkan ke masing-masing media bervariasi, mulai dari 5.000 dolar AS (sekitar Rp 74 juta) hingga 30.000 dolar AS (sekitar Rp 440 juta) masing-masingnya, tergantung penilaian kebutuhan, skala dan rencana program media-media tersebut.
Reporter: bbn/tim