8 BPR Se-NTB Merger, Gubernur Ingatkan Kredit UKM
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, NTB.
Delapan Badan Perkreditan Rakyat (BPR) Se-Propinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) bergabung (merger), menjadi PT BPR NTB.
[pilihan-redaksi]
Peleburan delapan BPR dari bentuk Perusahaan Dagang (PD) menjadi Perseroan Terbatas (PT) ini dilakukan berjenjang dan sedang proses finalisasi. Yakni dalam proses konsolidasi kelengkapan administrasi serta perumusan teknis lainnya.
Target, Agustus 2020 PT BPR NTB dengan kepemilikan saham 51 persen Pemda dan 49 persen kabupaten/kota ini diluncurkan. Ketua Tim Konsolidasi PD BPR NTB, Lalu Suwandi Arwan saat bersilahturahmi dan mengadakan pertemuan dengan Gubernur NTB, Dr H Zulkiflimansyah di Pendopo Kantor Gubernur, Rabu (8/7) menjelaskan.
Penggabungan delapan BPR se-NTB yang dileburkan menjadi PT BPR NTB ini sesuai Perda 10 tahun 2016 dan petunjuk Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mataram. Terkait penyusunan rancangan peleburan ini, persiapan seperti legalitas perusahaan, sistem IT, termasuk persiapan SDM-nya.
"Bulan Agustus 2020 ini akan kita luncurkan," ujar Lalu Suwandi Arwan.
Menanggapi permintaan Gubernur Zul, agar BPR lebih memperhatikan kredit usaha untuk UKM, Lalu Suwandi Arwan memaparkan, di NTB total penyebaran kredit dari hasil per Juni 2020 total aset BPR ada Rp 750 miliar dengan outstanding kredit Rp 725 miliar. Sehingga ada 61 persen total kredit ini ke UKM.
"Konsentrasi kami memang membantu UMKM," tegasnya.
Sebelumnya dalam pertemuan ini, Gubernur Zul meminta UKM atau IKM yang ada di desa-desa se NTB, diberikan kemudahan permodalan untuk mengembangkan produk usahanya. Apalagi pada program JPS Gemilang NTB penanganan Covid-19 ini, menggunakan produk hasil UKM dan IKM di NTB. Bahkan sepeda listrik merek 'NgebUTS' sudah dapat diproduksi oleh putra daerah NTB yang bersinergi dengan UKM di Sumbawa.
Gubernur Zul mengingatkan juga agar BPR menampilkan kesederhanaan dan pendekatan kelokalan. Agar masyarakat tidak sungkan untuk meminta modal dalam pengembangan usahanya.
Reporter: Humas NTB