search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Dikemas Seperti Permen, Ribuan Ekstasi Lolos dari Jawa ke Denpasar
Selasa, 14 Juli 2020, 15:00 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Pria berinisial ME (24) salah seorang jaringan narkoba yang berhasil meloloskan ribuan ektasi dari Jawa ke Denpasar melalui jalan darat. Untuk mengecoh petugas, ribuan butir ekstasi itu sudah dikemas dalam bentuk bungkusan permen

 

[pilihan-redaksi]
Tapi, apesnya ketika akan menempel narkoba di depan Restoran Smile Time di Jalan Raya Pemogan Denpasar Selatan, Jumat (10/7/2020) sekitar pukul 01.45 WITA, pria berambut gimbal itu ditangkap anggota Ditresnarkoba Polda Bali. 

 

"Dia ditangkap di depan Restoran tersangka dan digeledah. Di dalam tas selempangnya ditemukan 40 butir ekstasi," ujar Direktur Resnarkoba Polda Bali Kombes Pol Kombes Pol. Mochamad Khozin, Selasa (14/7/2020). 

 

Petugas kemudian melakukan pengembangan dan menggiring tersangka ke rumah kontrakannya di Jalan Juwet Sari Gang Anyar Sari nomor 12 Banjar Dinas Kajeng Pemogan Denpasar Selatan. Setelah kamarnya digeledah, ditemukan lagi 1.423 butir ekstasi yang disimpan di dalam sebuah koper. Ada juga 1 paket ganja kering dan 3 paket sabu yang sempat dibuang tersangka di depan pagar rumah kontrakan. 

 

Pria yang hanya berpendidikan SMP ini mengaku ribuan butir ekstasi itu dibawanya sendiri dari Jawa melalui angkutan bus. "Dia ini pembawa langsung. Dia bawa dari Jawa sudah sering bahkan berkali-kali. Permainannya ini cantik dan sulit terendus petugas kepolisian," terangnya. 

 

Apalagi, kata Kombes Khozin ribuan ekstasi yang dibawa tersangka dari Jawa sudah dikemas sendiri berbentuk permen. Ini merupakan salah satu modus baru yang digunakan para pengedar narkoba untuk mengecoh petugas. 

 

"Modelnya ini bentuknya bagus, kayak bukan narkoba. Kayak permen. Ini salah satu modus baru. Produk ini bisa dibilang baru. Kalau dia ngaku dapat dari Jawa, kita akan kembangkan ke Jawa," tegas perwira melati tiga di pundak itu.

Reporter: bbn/bgl



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami