Kopi Robusta Lombok dan Rumput Laut Kering Rambah Pasar Korea dan Cina
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, NTB.
Memotivasi pelaku usaha di daerah dan UKM untuk tetap meningkatkan ekspor di masa sulit, Kementerian Perdagangan RI dan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) berupaya melakukan langkah konkrit berupa peningkatan ekspor non tambang.
Diantara komoditi lokal NTB yang dilempar ke pasar global adalah kopi Robusta Lombok yang diekspor ke Korea Selatan, dan rumput laut kering yang diekspor ke negara tujuan RRC (Republik Rakyat Cina).
Saat melepas ekspor produk lokal ke pasar global di halaman Setda Provinsi NTB, Jumat (4/12), Wakil Gubernur NTB, Dr Hajah Sitti Rohmi Djalillah menegaskan, pelepasan ekspor non migas dari produk UKM lokal, menunjukkan semangat untuk tetap berusaha memulihkan ekonomi di tengah pandemi Covid-19.
"Masih banyak tantangan untuk bangkit dari dampak pandemi global, khususnya ekonomi," ujar Wagub Ummi Rohmi, yang berharap dari kegiatan pelepasan ekspor non migas ini, bisa menjaga loyal buyers.
Serta mendorong peningkatan investasi dan menumbuhkan ekonomi nasional di tahun 2021 mendatang.
Diharapkan juga kegiatan ini akan meningkatkan aktivitas ekspor NTB. Dengan peningkatan nilai ekspor yang signifikan dan penambahan variasi jenis komoditas yang diekspor langsung dari NTB.
Pada pelepasan ekspor produk ke pasar global di halaman Setra, Jumat (4/12), sebanyak delapan kontainer (20 feet) kopi Robusta Lombok diekspor ke Korea Selatan senilai USD508.000.00 oleh UD Berkah Alam. Dan sebanyak 12 kontainer (20 feet) rumput laut kering senilai US.$77.840.00 dikirim oleh PT Panorama Laut Indah ke Cina.
Seluruhnya adalah eksportir berskala Usaha Kecil Menengah (UKM) lokal NTB. Selain itu tercatat dua komoditi lain, yakni Mutiara Bulat untuk ekspor ke Australia oleh PT Autore Pearl Culture sebesar 57,54 kilogram dengan nilai US.$ 556.093.33. Serta vanili kering ke Amerika oleh UD Rempah Organic Lombok sebesar 605 kilogram senilai US.$ 86.210.
NTB termasuk dari 14 kota terpilih untuk ekspor produk ke pasar global, dilepas secara virtual oleh Presiden Joko Widodo dari Jawa Timur, Jumat (4/11).
Kata Presiden Joko Widodo, kunci memperbaiki ekonomi bukan hanya sebatas membantu UKM. Namun haruslah hingga menghasilkan devisa dan mengurangi defisit.
Dari total 133 eksportir yang produknya dilepas secara virtual oleh Presiden Joko Widodo Jumat (4/12), terdapat tujuh UKM ekspor perdana dari 54 UKM Ndan 11 UKM dengan diversifikasi produk ekspor baru.
Diantaranya furniture, dekorasi sampai minyak jelantah. Dengan hampir 90 negara tujuan ekspor seperti Amerika, Afrika, dan Asia. Senilai 1,64 USD, setara Rp 23,75 triliun.
Nilai ekspor NTB sendiri periode Januari-September tercatat sebesar USD 284,248. Atau meningkat 85,93 persen dari tahun lalu di periode yang sama ditambah hasil tambang.
Reporter: Kominfo NTB