search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Seorang Nenek di Payangan Tewas Jatuh ke Sumur Sedalam 25 Meter
Minggu, 25 April 2021, 13:25 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, GIANYAR.

Seorang nenek, Ni Made Rumrum, 74, jatuh ke sumur sedalam 25 meter di rumahnya Banjar Roban, Desa Kelusa, Kecamatan Payangan, Minggu (25/4). 

Keberadaan korban baru diketahui oleh anaknya I Made Parta sekitar pukul 08.00 WITA. Saat itu, Made Parta sedang mencari korban karena tidak ada dalam kamar. Setelah dicek ke dalam sumur, Made Parta pun kaget melihat ada bayangan pakaian mengambang. 

Selanjutnya Made Parta memberitahukan kejadian tersebut ke Kadus Roban kemudian dilaporkan ke Polsek Payangan. Sebelum ditemukan jatuh dalam sumur, menantu korban Ni Wayan Warsi sekitar pukul 03.00 WITA sempat mendengar suara benda jatuh. Namun Ni Wayan Warsi tidak mencurigai apapun, tidak mengecek ke luar kamar dan melanjutkan tidur. 

Barulah sekitar pukul 08.00 WITA, keluarga panik karena tidak melihat korban di sekitar rumah. Sempat dicek ke kamarnya di Bale Daja karena biasanya korban sudah bangun dan melakukan aktivitas di sekitar rumah. Setelah dicek ke kamar korban ternyata korban sudah tidak ada di kamarnya. 

Setelah itu ketiga saksi mencari korban dan curiga bahwa korban jatuh ke dalam sumur mengingat menantu korban sempat mendengar suara benda jatuh. Bersama Polsek Payangan hadir melakukan evakuasi Basarnas, SAR Polda Bali, BPBD Gianyar dan PMI Gianyar. 

"Korban berhasil dievakuasi pukul 11.45 WITA," jelas Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Gianyar, I Gusti Ngurah Dibia Presasta. 

Sementara Kapolsek Payangan AKP I Putu Agus Ady Wijaya ditemui di lokasi mengatakan pihak keluarga sudah menerima kejadian ini sebagai musibah. Sehingga tidak dilanjutkan pada tindakan otopsi untuk mengetahui sebab meninggalnya. "Keluarga sudah menerima kejadian ini sebagai musibah," jelasnya. 

Sebagai antisipasi, Kapolsek Ady Wijaya mengimbau keluarga yang lain agar lebih berhati-hati. "Agar sumur dalam keadaan ditutup dan tetap waspada," jelasnya. 

Anak tertua korban, I Wayan Karja mengatakan sumur biasanya sudah ditutup. Namun saat kejadian, posisinya agak miring. "Tumben ibu saya ke sumur, biasanya kalau pakai air cukup air keran," ujarnya. 

Terkait dugaan ada unsur kesengajaan, Wayan Karja mengaku selama ini keluarga baik-baik saja. "Sebelum kejadian tidak ada masalah, tidak pernah cekcok. Tumben ke sumur, biasanya ada air keran," jelasnya.

Reporter: bbn/gnr



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami