search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Jelang KTT G20, Kementerian Bappenas Undang Para Investor
Jumat, 15 Juli 2022, 10:37 WITA Follow
image

beritabali/ist/Jelang KTT G20, Kementerian Bappenas Undang Para Investor.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Bappenas bersama stakeholder terkait lainnya menggelar Business-20-G-20 atau B20-G20 Dialogue Finance & Infrastructure Task Force di Nusa Dua Bali, Kamis (14/7).

Acara tersebut digelar dalam rangka menjelang KTT G-20 untuk mengundang para investor berinvestasi di Indonesia. 

B20 Finance and Infrastructure Task Force Chair dan CEO of Indonesia Investment Authority (INA) Ridha D.M. Wirakusumah mengatakan, sudah saatnya investasi di bidang infrastruktur membutuhkan jaringan global. Ia mencotohkan, Indonesia pernah membangun 2 ribu kilometer jalan tol selama beberapa tahun terakhir. Pembangunan ini membutuhkan pengorbanan yang besar, biaya yang tinggi dan perusahan menjadi sulit. 

Padahal berbagai infrastruktur tersebut sangat penting bagi masyarakat memberikan banyak benefit bagi masyarakat. 

"Untuk itu perlu kerja sama global yang luar biasa, bukan saja pemerintah Indonesia, perbankan, bukan saja dari sektor privat, tetapi perlu jaringan seluruh dunia. Sebab banyak dana-dana yang bisa dikumpulkan dari luar negeri atau dalam negeri yang bisa dipertanggungjawabkan secara baik," jelasnya.

Menurutnya, Business 20 (B20) adalah business engagement group dari Government 20 (G20) yang beranggotakan lebih dari 900 perusahaan global. 

B20-G20 Dialogue Finance & Infrastructure Task Force bertujuan untuk membawa pembahasan deklarasi multilateral yang telah didiskusikan oleh B20 Finance & Infrastructure Task Force kepada G20 Finance Track Working Group. 

Dengan harapan, para pembuat kebijakan dan sektor keuangan global dapat berkolaborasi dalam kemitraan untuk menjembatani kesenjangan infrastruktur dan mendorong peningkatan akses publik ke sumber pembiayaan yang terjangkau dan sesuai. 

"Legacy bagi Indonesia dalam B-20 adalah membuat Indonesia menjadi negara tujuan investasi dunia dalam jangan panjang, mengundang para investor dalam dalam luar negeri terutama anggota KTT G-20 untuk berinvestasi di Indonesia dalam bidang infrastruktur," katanya.

Sementara Wakil Deputi Bidang Ekonomi Kementerian Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, investasi di bidang infrastruktur sangat penting buat Indonesia. Pertama, akan berdampak pada peningkatan produktivitas ekonomi masyarakat. Kedua, untuk memastikan pembangunan yang lebih inklusif dimana pembangunan di sektor infrastruktur harus menjadi program bersama dunia internasional. 

Ketiga, investasi global di bidang infrastruktur akan mengatasi ketimpangan infrastruktur dari negara-negara di dunia. Sebab bila jaringan investasi infrastruktur sudah mengglobal maka tidak ada negara yang mengalami ketimpangan infrastruktur. 

"Pembangunan ini sangat penting. Untuk itu forum ini sangat bermanfaat untuk menjembatani antara pemerintah dan swasta, menjembatani antara pemerintah sebagai pemegang kebijakan dan pemodal. Ini sesuatu yang harus dilakukan dan menjadi prioritas," paparnya.

Beberapa yang bisa dilakukan adalah energi hijau atau blue energi, teknologi pengolahan sampah yang sebelumnya tidak bernilai menjadi bernilai ekonomi. Banyak negara sudah melakukan hal tersebut. Isu ekonomi hijau sudah saatnya dipercepat. Namun ini membutuhkan jejaringan yang kuat secara global. 

Negara-negara harus saling mendukung dan melindungi. Indonesia sebagai Presidensi KTTG-20 harus melahirkan legacy dan lebih kepada aksi nyata untuk menyatakan bahwa green economy sebagai program utama. Saat ini banyak negara-negara di dunia sudah menggulirkan isu green economy. Ada banyak proyek prioritas untuk green economy.

"Infrastruktur untuk green economy ini, untuk blue Energy, perlu dipercepat, aksi nyata, dan perlu jaringan global," pungkasnya.

Editor: Robby

Reporter: bbn/aga



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami