Asmujiono, Prajurit dengan Tinggi 165 cm Kebanggaan Prabowo
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, NASIONAL.
Nama prajurit Korps Pasukan Khusus (Kopassus) Asmujiono kembali mencuat di tengah pro kontra keputusan Jenderal Andika Perkasa menurunkan syarat tinggi badan calon prajurit TNI.
Sosok Asmujiono sempat disinggung oleh Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid. Dia bilang, Asmujiono merupakan salah satu personel terbaik di Kopassus yang tingginya "hanya" 165 cm. Oleh karenanya, Meutya setuju dengan keputusan Panglima TNI menurunkan syarat tinggi badan calon taruna TNI.
"Asmujiono misalnya, prajurit yang sempat terhambat tinggi badan ketika masuk Kopassus. Ternyata kuat sekali dan menjadi prajurit pertama yang sampai puncak Everest," kata Meutya saat dimintai konfirmasi Kompas.com, Rabu (28/9/2022).
Meutya bilang, syarat masuk institusi TNI harus berdasar pada kebutuhan alat pertahanan negara. Sementara, dari sisi sumber daya manusia, TNI memang perlu mengikuti tantangan global saat ini.
"Misal, perang tidak lagi hanya perang fisik, tapi meliputi perang nubika; ancaman nuklir, virus, senjata kimia dan lain-lain, yang mungkin keahliannya tidak melulu bertumpu pada kekuatan fisik," kata Meutya.
"Jangan sampai mempertahankan syarat tinggi malah jadi justru membatasi penerimaan masuk orang-orang yang 'gifted' di bidang-bidang lainnya," tuturnya. Kerap kali disinggung, siapa sosok Asmujiono sebenarnya? Dibanggakan Prabowo Sosok Asmujiono acap kali dibanggakan oleh Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto. Tak sekali dua kali Prabowo bercerita bahwa Asmujiono merupakan salah satu anak buah terbaiknya di Kopassus dulu. Ada yang menarik dari kisah Asmujiono masuk ke Kopassus. Menurut Prabowo, laki-laki asal Malang, Jawa Timur, itu awalnya tak memenuhi syarat saat proses seleksi.
Sebabnya, tinggi Asmujiono hanya 165 cm. Padahal, saat itu, syarat menjadi prajurit Kopassus minimal bertinggi 168 cm. Namun, Prabowo bilang, ketika itu banyak anak buahnya yang menyebut bahwa Asmujiono punya kemampuan dan semangat luar biasa.
"Perwira-perwira saya bilang anak ini sangat bagus dan memiliki semangat yang luar biasa. Perwira mendesak saya untuk menerimanya, tapi saya bilang persyaratan harus dijalankan," kata Prabowo seperti diberitakan Kompas.com, 25 Mei 2014. Prabowo sendiri juga melihat potensi yang begitu besar dalam diri Asmujiono.
Akhirnya, dia meloloskan Asmujiono sebagai prajurit Korps Baret Merah. "Banyaknya desakan dari perwira dan saya melihatnya, akhirnya dia dapat pengecualian atau dispensasi," ucap mantan Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus itu.
Keputusan Prabowo tidak salah. Setelah Asmujiono bergabung ke Kopassus dan mengikuti pelatihan yang luar biasa keras, dia justru menjadi prajurit terbaik. Bahkan, prestasi Asmujiono tidak hanya ditorehkan di internal Kopassus, tapi juga bangsa Indonesia.
Saat itu, tahun 1996, Asmujiono terpilih menjadi salah satu prajurit Kopassus yang tergabung dalam Ekspedisi Merah Putih. Ekspedisi itu dibentuk Kopassus untuk menaklukan puncak Gunung Everest, gunung tertinggi di dunia yang terletak di perbatasan Nepal dan daerah otonomi Tibet di China. Siapa sangka, dalam pendakian itu, Asmujiono menjadi prajurit sekaligus orang Indonesia pertama yang sukses mengibarkan bendera Merah Putih di puncak gunung tertinggi di dunia.
Prabowo pun begitu berbangga atas pencapaian itu. Tak ayal, prestasi yang ditorehkan Asmujiono tidak pernah beranjak dari ingatan Prabowo, bahkan ketika keduanya sama-sama tak lagi di Kopassus. Berkaca dari keberhasilan Asmujiono, Prabowo kerap kali menyebut bahwa sesungguhnya Indonesia mampu bersaing dengan negara lain.
“Akhirnya dia yang mengangkat Merah Putih sampai puncak Everest, dunia. Jadi kita mampu mengimbangi negara lain kalau ada will (kemauan),” kata Ketua Umum Partai Gerindra itu saat memberikan orasi ilmiahnya di hadapan wisudawan Universitas Pancasila, Jakarta, Selasa (7/6/2022).
Asmujiono kini telah keluar dari Kopassus dan TNI. Kendati begitu, sosoknya banyak menorehkan jejak prestasi bagi institusi TNI dan tanah air. Lihat Foto Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa di kantor Kemenhan, Jakarta, Senin (15/8/2022).
Baca juga:
Panglima Andika Revisi Aturan Masuk TNI
Prabowo menerima 4 bintang kehormatan dari Panglima TNI dan tiga kepala staf angkatan. (Tim Media Prabowo Subianto) Perubahan syarat Sebagaimana diketahui, belakangan ramai perbincangan soal keputusan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengubah syarat tinggi badan calon taruna. Syarat tinggi badan bagi calon taruna laki-laki diturunkan dari 163 cm menjadi minimal 160 cm. Sementara, bagi calon taruna perempuan, syarat tinggi badan diturunkan dari 157 cm menjadi minimal 155 cm.
Andika mengatakan, perubahan itu dilakukan untuk mengakomodasi kondisi remaja Indonesia saat ini, "Jadi saya sudah membuat revisi sedemikian rupa sehingga lebih mengakomodasi kondisi umum remaja Indonesia," kata Andika dikutip dari kanal YouTube miliknya, Selasa (27/9/2022).
Tak hanya syarat tinggi badan, ketentuan tentang usia calon taruna TNI pun diubah. Sebelumnya, calon taruna dan taruni minimal berusia 18 tahun. Aturan itu diubah menjadi minimal 17 tahun 9 bulan. (Sumber: kompas.com)
Reporter: bbn/net