search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Koster Target Inflasi di Bali Empat Persen, Begini Strateginya
Rabu, 17 Mei 2023, 12:34 WITA Follow
image

bbn/infobank/Koster Target Inflasi di Bali Empat Persen, Begini Strateginya.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Gubernur Provinsi Bali, Wayan Koster mengatakan Tingkat inflasi di Provinsi Bali pada April 2023 tercatat sebesar 0,04% mom, sehingga tingkat inflasi secara tahunan tercatat 4,45%, di mana angka tersebut lebih rendah dari Maret 2023 yang tercatat 5,46%. 

Ia menyatakan bahwa dengan pencapaian tersebut diharapkan inflasi di Bali akan mencapai target nasional yang berada pada kisaran 3% plus minus 1%.

“Jadi paling tinggi 4% dan paling rendah 2%, mudah-mudahan target ini bisa dicapai berkat rapat koordinasi yang terus dilaksanakan secara intensif,” ucap Wayan dalam GNPIP di Bali, 17 Mei 2023.

Lebih lanjut, dirinya menambahkan bahwa untuk mewujudkan target tersebut diperlukan adanya kerja sama dan sinergi dengan pihak terkait, khususnya dalam upaya stabilisasi harga, pengelolaan permintaan, kelancaran distribusi, serta menjamin ketersediaan pasokan.

“Pengendalian inflasi ke depan dari komponen volatile food akan menghadapi beberapa tantangan seperti curah hujan yang tinggi, menyebabkan gangguan produksi, kenaikan harga pangan, keadaan geopolitik, dan dampak lanjutan kenaikan harga BBM non subsidi,” imbuhnya.

Adapun, untuk mengatasi hal tersebut dirinya menjelaskan beberapa strategi sesuai dengan arahan pemerintah pusat, salah satunya adalah melalui pemantauan harga dan memastikan ketersediaan bahan pokok.

“Untuk pemantauan harga pangan utama setiap hari di Provinsi Bali dan Kabupaten Kota se-Bali yang telah dilakukan melalui upaya, yaitu aplikasi SiGapura,” ujar Wayan.

Kemudian, memperkuat kerja sama antar daerah guna mengurangi disparitas harga, serta melakukan operasi pasar komunitas pangan strategis.

“Yang keempat mengoptimalisasikan dukungan APBD dalam program pengendalian inflasi daerah, kelima mengupayakan meningkatkan produksi pangan melalui modernisasi dan efisiensi biaya produksi pertanian,” tambahnya.

Lalu, penguatan kelembagaan melalui optimalisasi peran BUMD baik provinsi maupun kabupaten se-Bali, sebagai agregator untuk mengurangi rantai pasok dan untuk jangka panjang pembangunan pasar induk. (sumber: infobank)

Editor: Robby

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami