search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Saudi Tunjuk Dubes Perdana Untuk Palestina, Israel 'Kepanasan'
Senin, 14 Agustus 2023, 16:35 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Saudi Tunjuk Dubes Perdana Untuk Palestina, Israel 'Kepanasan'

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Arab Saudi resmi memiliki duta besar perdana untuk Palestina, sebuah langkah yang memicu reaksi dari Israel.

Pada Sabtu pekan lalu, Saudi memberikan perluasan kewenangan bagi dubesnya di Yordania, Nayef Al-Sudairi, agar merangkap jabatan sebagai utusan diplomatik non-residen untuk Palestina, termasuk wilayah Yerusalem.

Sebuah unggahan di media sosial Kedutaan Besar Saudi di Yordania menuliskan bahwa Al-Sudairi merupakan "konsul jenderal di Yerusalem."

Pada sebuah acara pelantikan di Yordania, penasihat diplomatik Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Majdi Al-Khalidi, menerima salinan surat kepercayaan Dubes Al-Sudairi sebagai utusan non-residen Palestina.

Status duta besar non-residen berarti sang perwakilan diplomatik tidak ditempatkan di Palestina secara langsung, namun merangkap sebagai utusan untuk negara tersebut. Denga begitu, Al-Sudairi akan tetap berkantor di Amman.

"Momen ini merupakan langkah penting yang akan berkontribusi untuk lebih memperkuat hubungan persaudaraan yang kuat mengikat kedua negara dan kedua bangsa," kata Al-Khalidi seperti dikutip kantor berita Palestina, Wafa, pada Senin (14/8).

Langkah ini dinilai bentuk dukungan terbaru dari Saudi terhadap pengakuan negara Palestina. Sebab, sampai saat ini Palestina belum diakui sebagai negara berdaulat menyusul konfliknya dengan Israel yang masih berlangsung.

Dalam wawancaranya dengan radio Voice of Palestine, Duta Besar Palestina untuk Saudi, Bassam Al-Agha, menuturkan penunjukan dubes ini merupakan bentuk "penolakan" atas pengakuan Amerika Serikat soal Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada 2017 lalu.

Yerusalem merupakan kota di Tepi Barat yang masih diperebutkan Israel-Palestina yang mengklaim wilayah itu sebagai ibu kota masing-masing.

Analis isu Palestina, Talal Okal, menilai penunjukan dubes ini setengah langkah menuju kantor perwakilan diplomatik Saudi di Tepi Barat, Palestina, yang masih diduduki Israel.

"Ini juga merupakan pesan bahwa Arab Saudi berkomitmen terhadap hak-hak warga Palestina dalam negara yang berdaulat penuh," tambahnya seperti dikutip Reuters.

Selama ini Saudi turut mendukung perjuangan Palestina untuk merdeka dan menghindari berhubungan resmi dengan Israel.

Namun, belakangan rumor rencana Israel menjalin hubungan diplomatik dengan Saudi kian kencang menyusul dukungan Amerika Serikat, sekutu dari kedua negara tersebut.

Meski Israel optimistik bahwa Tel Aviv akan mencapai kesepakatan untuk rujuk dengan Saudi, Riyadh berulang kali menegaskan masih belum memiliki rencana ke arah normalisasi hubungan.

Namun, pihak Palestina kerap waswas jika Saudi akan diam-diam sepakat menjalin hubungan dengan Israel melalui Perjanjian Abraham yang dalam beberapa waktu terakhir disetujui oleh sejumlah negara Arab lainnya.

Bagi warga Palestina, setiap kesepakatan normalisasi dengan Israel dapat melemahkan dukungan dunia Arab terhadap Palestina untuk merdeka.

Sementara itu, Israel menolak mentah-mentah penunjukan dubes Saudi di Palestina ini.

"Dia (Al-Sudairi) bisa menjadi delegasi untuk bertemu perwakilan Otoritas Palestina. Jika soal akan kah dia berkantor di Yerusalem? Ini yang tidak akan kami izinkan," ucap Menteri Luar Negeri Israel Eli Cohen.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami