search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
RTUP Merosot 8,22 Persen, Keberlangsungan Petani di Karangasem Terancam
Sabtu, 6 April 2024, 18:00 WITA Follow
image

bbn/ilustrasi/RTUP Merosot 8,22 Persen, Keberlangsungan Petani di Karangasem Terancam.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, KARANGASEM.

Jumlah Rumah Tangga Usaha Pertanian (RTUP) berdasarkan data hasil Sensus Pertanian (ST2023) Tahun 2023 yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Karangasem mencatat terjadi penurunan hingga 8,22 persen dalam kurun waktu 10 tahun terakhir ini.

Seperti dijelasakan Kepala BPS Karangasem, I Ketut Mondai baru - baru ini. Sesuai hasil sensus pertanian yang dilaksanakan setiap periode 10 tahun sekali tersebut, diperoleh data hingga akhir tahun 2023 ini terjadi penurunan sekitar 5.987 RTUP jika dibandingkan pada tahun 2013.

"Tahun 2013 jumlah RTUP tercatat 72.793 rumah tangga di Kabupaten Karangasem, sementara tahun 2023 ini RTUP tercatat sekitar 66.806 rumah tangga, jumlahnya turun sekitar 8,22 persen," kata Mondai. 

Jika dilihat per kecamatan, jumlah RTUP terbanyak berada di wilayah kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem dengan jumlah RTUP sebanyak 12.663 rumah tangga, sedangkan RUTP terkecil berada di wilayah kecamatan Sidemen sebanyak 4.905 rumah tangga.

Sementara itu, jumlah petani di Karangasem lambat tahun terancam menyusut, pasalnya saat ini hampir 70 persen petani di Gumi Lahar didominasi usia 45 tahun ke atas. Sedangkan persentase kaum muda berusia kurang dari 25 tahun menjadi pengelola pertanian jumlahnya tidak sampai 0,90 persen. 

Tentu saja, ini menjadi catatan penting bagi semua pihak serta tantangan pertanian di Karangasem yang berkaitan dengan regenerasi petani, yaitu upaya memperbaharui dan memperkuat sektor pertanian dengan melibatkan generasi muda dalam praktik-praktik pertanian.

Regenerasi ini sangat penting karena pertanian merupakan kunci dalam pemenuhan kebutuhan pangan global, namun banyak petani yang sudah lanjut usia dan kurang generasi muda yang tertarik untuk mengambil alih usaha pertanian.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Karangasem, I Nyoman Siki Ngurah mengaku terkait regenerasi petani di Karangasem memang menjadi catatan penting yang harus mendapat perhatian serius. 

Selama ini berbagai upaya telah dilakukan, melalui vokasi pertanian, merekrut penyuluh pertanian swadaya milenial untuk dijadikan mitra Dinas Pertanian di lapangan. Tak sampai disana, mereka juga kerap libatkan dalam kegiatan demplot di lapangan.

"Ada 59 petani muda milenial yang sudah kita rekrut menjadi penyuluh swadaya. Sudah kita bintek di akhir tahun 2023. Tahun ini kita akan libatkan di beberapa kegiatan di 8 BPP kecamatan, bahkan di 2025 kita sudah usulkan penyuluh petani milenial untuk mengelola demplot secara mandiri," kata Siki Ngurah, Sabtu (6/4/202). 

Ia berharap dengan sosialisasi serta pembentukan penyuluh swadaya ini, nantinya dapat menumbuhkan generasi baru petani-petani muda. Bahkan, Siki Ngurah mengaku sudah menemukan beberapa petani muda di lapangan, seperti wilayah Kubu, Tianyar, Sibeta hingga Rendang.

Editor: Robby

Reporter: bbn/krs



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami