search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Lebanon Siaga Serangan Besar-besaran Israel Untuk Balas Hizbullah
Rabu, 31 Juli 2024, 10:50 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Lebanon Siaga Serangan Besar-besaran Israel Untuk Balas Hizbullah

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Lebanon dalam siaga tinggi usai Israel bersumpah bakal membalas kelompok milisi Hizbullah imbas serangan di Dataran Tinggi Golan.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Senin (29/7) menegaskan bakal memberi tanggapan keras atas serangan yang menewaskan 12 orang termasuk anak-anak di Kota Majdal Shams tersebut.

"Israel tidak akan dan tidak bisa membiarkan ini berlalu. Kami akan merespons dan respons kami akan sangat parah," kata Netanyahu ketika berkunjung ke lokasi serangan.

Dataran Tinggi Golan adalah wilayah yang Suriah yang direbut Israel dalam Perang Enam Hari 1967 silam.

Dua per tiga wilayah barat Dataran Tinggi Golan saat ini dikendalikan oleh Negeri Zionis. Sementara satu per tiga bagian timur tetap berada di bawah Suriah.

Menurut Israel dan Amerika Serikat, serangan di Dataran Tinggi Golan pada Sabtu (27/7) merupakan ulah Hizbullah. Kelompok milisi di Lebanon selatan itu selama ini terus menyerang Israel di perbatasan Lebanon-Israel.

Serangan itu dilancarkan sejak Israel melakukan agresi di Jalur Gaza, Palestina. Hizbullah mengklaim serangan mereka merupakan bentuk solidaritas dengan kelompok milisi Hamas di Gaza.

Mengenai serangan di Dataran Tinggi Golan, Hizbullah membantah telah menyerang area tersebut.

Menteri Luar Negeri Lebanon Abdallah Bou Habib mengatakan saat ini pemerintah Lebanon sedang mengupayakan serangkaian tindakan diplomatik guna menahan respons masif Israel.

"Israel akan meningkatkan eskalasi secara terbatas dan Hizbullah akan merespons secara terbatas. Ini adalah jaminan yang telah kami terima," kata Habib kepada penyiar Al-Jadeed, seperti dikutip AFP.

Sejumlah analis mengatakan kepada AFP bahwa skema ini kemungkinan besar akan terjadi, karena Israel pasti waspada jika harus berperang di dua front, yakni Gaza dan Lebanon.

AS, Prancis, dan negara-negara lainnya saat ini juga sedang berusaha menahan eskalasi. Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati mengaku tengah melobi Eropa dan Arab "untuk melindungi Lebanon dan menangkal bahaya."

Di tengah kekhawatiran ini, seorang sumber yang dekat dengan Hizbullah mengatakan kepada AFP bahwa kelompok milisi itu telah mengevakuasi sejumlah posisi di selatan dan timur. (sumber: cnnindonesia.com)
 

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami