Sedana: Berobat Menggunakan JKN Selalu Memuaskan
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BANGLI.
Banyaknya anggota keluarga yang menggunakan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) untuk berobat membuat I Wayan Budi Sedana (31) merasa sangat bersyukur karena telah banyak dibantu negara untuk berobat.
Dengan berbekal kepesertaan JKN aktif, ia sekeluarga bisa mengakses pelayanan kesehatan tanpa tersandung mahalnya biaya. Sedana sendiri merupakan orang ketiga yang memanfaatkan JKN di rumahnya untuk menjamin pengobatan yang berbiaya besar. Baru saja Sedana menjalani operasi lipoma di tangannya. Sebelumnya adiknya juga sempat menjalani operasi lipoma dan pamannya yang sempat menjalani operasi batu ginjal.
“Di pergelangan tangan kiri saya terdapat benjolan yang semakin membesar. Sebenarnya dulu sudah pernah menjalani operasi ringan tetapi ternyata tumbuh lagi. Kata dokter karena dulu operasinya belum tuntas. Kemudian berbekal JKN saya kembali menjalani operasi agar penyakit saya ini tuntas,” kata Sedana saat ditemui di rumahnya di Bangli pada Selasa (10/09).
Ia sempat memeriksakan diri ke Puskesmas, kemudian ia dirujuk ke salah satu rumah sakit di Kabupaten Bangli. Ketika memasuki rumah sakit tersebut ia langsung menghubungi loket pendaftaran untuk melakukan pendaftaran terlebih dahulu. Petugas di loket tersebut menanyakan apakah ia memiliki asuransi atau tidak.
“Karena saya bilang pakai JKN, kemudian saya diminta menyebutkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) pada KTP. Saat itu saya tidak perlu melampirkan berkas apa-apa, hanya menunjukkan KTP dan kemudian diarahkan untuk menjalani pemeriksaan ke beberapa poli. Hari pertama saya cek darah, kemudian di hari kedua rontgen. Lalu pada hari ketiga saya menjalani menjalani persiapan untuk operasi keesokan harinya,” ungkap Sedana.
Menurutnya proses yang ia jalani tergolong cepat dan tidak berbelit-belit hingga proses operasinya pun berjalan dengan lancar. Bahkan ia sempat menjalani rawat inap selama dua hari satu malam. Selama dirawat, ia merasakan keramahan layanan dari petugas di rumah sakit tersebut. Akhirnya ia diperbolehkan pulang dan diberikan surat keterangan untuk kontrol kembali pada minggu berikutnya. Ketika mengurus administrasi kepulangan ia mendapat penjelasan dari petugas rumah sakit jika semua biaya pengobatan saat itu dijamin sepenuhnya oleh JKN.
Pengalaman itupun membuatnya bersyukur dan bangga akan kepesertaan JKN yang ia miliki, sebagai masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan tetap tentu merasa kesulitan jika harus membiayai pengobatannya sendiri. Saat ini kondisi Sedana dinyatakan sudah sembuh dari penyakit lipomanya. Ia telah kembali beraktivitas sebagai peternak burung anis merah untuk dijual. Terkadang ia juga bekerja sebagai tukang bangunan bersama pamannya ketika ada yang memerlukan jasanya.
“Saya bekerja serabutan sehingga tidak memiliki penghasilan tetap, jadi saya sekeluarga didaftarkan oleh desa ke dalam Program JKN yang iurannya dibayarkan oleh Pemerintah Kabupaten Bangli. Meskipun saya terdaftar di kelas 3, tetapi pengalaman yang saya rasakan selama ini tidak ada perbedaan layanan dengan peserta JKN yang didaftarkan di kelas lainnya maupun peserta umum. Pelayanannya sama-sama memuaskan, yang beda hanya kamarnya,” tegas Sedana.
Sedana sangat berharap Program JKN bisa berlanjut karena menurutnya sangat membantu masyarakat. Dengan adanya Program JKN, ia merasa tidak khawatir jika memerlukan pengobatan ke rumah sakit. Cukup mengikuti prosedur yang berlaku maka peserta JKN akan menadapatkan pelayanan yang mudah, cepat dan setara tanpa perlu mengeluarkan biaya lagi.
“Dari ketiga layanan yang didapat oleh keluarga saya, kelihatan jika pelayanan JKN saat ini semakin mudah dan cepat. Kemudahan ini membuat kami sebagai pasien merasakan berobat dengan mantap tanpa rasa ragu,” ucap Sedana.
Editor: Robby
Reporter: BPJS Klungkung