Tim Propam Mabes Polri Turun Tangan
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Kapolda Bali, Irjen Pol Drs. Paulus Purwoko didampingi Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol AS Reniban SMik dan Staff Ops Mabes Polri Kombes Pol Drs. I Gede Atang Wiguna, Senin (17/12), menggelar jumpa pers sebagai bentuk klarifikasi atas pemberitaan media lokal yang memberitakan masalah dugaan penggelapan dana pengamanan KTT UNFCCC bagi anggota Polri.
Menurut Kombes Atang, pemberitaan yang menyebutkan pembayaran dana bagi anggota Polri dibayar langsung dari UN (PBB), adalah tidak benar. Yang benar katanya, dibayar oleh Kapolri sebagai anggaran bersama yang nilainya mencapai Rp 26.047.828.209.
Sementara, Rp. 6 milyar diambil untuk pembayaran dana pagu (anggaran batas maksimun), bagi 205 personil yang bertugas di unit SO (security pengamanan melekat) dan LO (penerjemah). Perharinya, mereka diberikan Rp 950 ribu untuk Hotel dan Rp 500 ribu untuk transportasi (sewa mobil).
“Artinya, anggota harus selalu dekat dengan tamu dan harus menginap di Hotel. Kalau tamu pergi mereka harus ikut dari belakang dan menyewa mobil,†paparnya.
Dalam mekanisme pembayaran, anggota tidak langsung dibayar tunai. Tapi diberikan dana talangan sebesar Rp 3 juta. Mereka menanda-tangani perjanjian dan bekerja selama 21 hari, terhitung dari tanggal 26 November hingga 15 Desember.
Diketahui anggota belum mengumpulkan bill (nota pembayaran) hotel dan transportasi. Secara nominatifnya, anggota yang harus mengajukan anggaran. Untuk per-orang anggota, jumlah nota harus sesuai dengan anggaran pagu yang dikeluarkan. Bila berlebih, itu tanggung-jawab anggota membaya,†sergahnya.
Terlepas dari itu, Kapolda Bali mengucapkan terima kasih atas crosscheck yang disampaikan media massa. Sebagai pimpinan tertinggi di Polda Bali, Kapolda berjanji akan mengumpulkan anggota dan menerangkan secara transparan theknis pembayaran. “Saya akan mengumpulkan anggota untuk menerangkan masalah penggunaan anggaran,â€tegasnya.
Dilain pihak, Kapolda mengakui, masalah ini telah disampaikannya ke Kapolri, Jenderal Pol. Drs. Sutanto. “Saya sudah bikin laporan ke Kapolri mengenai hal ini. Tim Propam Mabes sudah turun untuk menyelidiki hal ini,†beber Jenderal bintang dua ini. (che)
Reporter: bbn/ctg