Bangunannya Kumuh dan Tidak Bercirikan Bali
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, TABANAN.
Proyek perluasan di sekitar objek wisata Tanah Lot yang akan diperuntukkan sebagai kawasan Indonesia Expo didatangi legislator Tabanan, Rabu (21/5). Proyek yang mencaplok lahan seluas 1,8 hektar dan dibangun di atas tanah pelaba pura didatangi gabungan komisi yang dipimpin Ketua Fraksi PDIP DPRD Tabanan IGM Suryantha Putra. Rombongan legislator Tabanan langsung menuju lokasi proyek PT Surya Giri Kencana, yang lokasinya berdekatan dengan Pura Luhur Pekendungan.
Setelah mengelilingi lokasi proyek, beberapa anggota dewan terkejut karena menggunakan pengerukan bibir tebing yang tadinya berupa bukit kecil. Kekecewaan dewan bertambah ketika melihat bangunan yang terkesan kumuh, tidak bercirikan Bali sehingga tidak menarik. "Kami lembaga dewan sama sekali tidak diajak koordinasi. Selain aturan tertulis proyek juga harus memperhatikan aturan tidak tertulis berupa kearifan lokal, bukan hanya disetujui warga sekitar. Lain lagi, bangunan proyek ini sangat tidak menarik dan terkesan kumuh," ujar Sena.
I Made Sujana selaku Manajer Badan Otorita Tanah Lot menjelaskan proyek tersebut menggunakan lahan 1,8 hektar yang merupakan pelaba pura Pukendungan, Batu Mejan dan Batu Bolong. Dikatakannya, proyek tesebut bukan proyek Badan Otorita Tanah Lot. Ide perluasan kawasan tersebut datang dari pemeritah tingkat I Bali. Yang bertujuan membangun pasar UKM dari berbagai propinsi di Indonesia. Sekitar dua bulan lalu Bupati Tabanan N Adi Wiryatama pernah melakukan sidak di lokasi dan mewarning investor agar segera merampungkan pembanguan proyek tersebut. "Kita harapkan investor segera menyelesaikan pengerjaannya, sehingga tidak berlarut-larut," jelas Wiryatama kala itu.
Reporter: bbn/sin