search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Giliran Tempe & Sagu Diusulkan Masuk Standar Mutu
Senin, 17 November 2008, 15:37 WITA Follow
image

Beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Produk sagu dan tempe kini diusulkan Indonesia agar bisa masuk ke dalam standar mutu di tingkat Asia. Usulan ini disampaikan dalam acara sidang ke-16 FAO/WHO Regional Coordinating Committee for Asia (CCASIA), di Sanur, Senin (17/11).

 

Kepala Pusat Sistem Penerapan Standar Badan Standardisasi Nasional (BSN), Suprapto saat dihubungi di sela-sela acara sidang mengatakan, target mendapatkan pengakuan standar mutu di tingkat Asia ini diharapkan nantinya bisa memperluas jumlah pengonsumsinya, yang pada gilirannya akan mampu meningkatkan nilai ekspor.

Pasar ekspor potensial sagu saat ini diakui ke Papua Nugini (PNG). Produk sagu ini, lanjut Suprapto, sebenarnya sudah diusulkan pada sidang tahun lalu, namun karena berbagai persyaratan yang harus dilalui masih dalam proses, sehingga belum saat ini belum lolos. Sedangkan produk tempe khas Indonesia baru diusulkan mulai sidang tahun ini.

Ditanya kepastian waktu diterima atau tidaknya dua produk tersebut, Suprapto belum bisa memastikannya, karena masih menunggu tanggapan dari negara-negara peserta. Dalam sidang ini diikuti 150 peserta berasal dari negara Asia anggota Cordex, FAO, WHO, serta peninjau dari berbagai organisasi internasional.

 

Saat ini tercatat baru satu-satunya komoditas buah-buahan yakni rambutan yang sudah lolos standar Asia, di samping juga ada produk mie instan. Sementara beberapa jenis buah asli Indonesia seperti pisang, salak dan minyak goreng kelapa sawit sudah pernah didulkan tapi belum lolos.

Penyebab tidak lolosnya kedua produk asli Indonesia tersebut, menurut Suprapto, lebih disebabkan karena faktor genetik ataupun alamiah. Seperti buah salak Pondoh Yogyarakarta, tidak lolos karena ada tanaman parasit yang tumbuh di sekitar pohon salak, sehingga di dalam buah salak tercemar oleh unsur tanaman parasit tersebut.

Reporter: bbn/sas



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami