search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Dua Penari Streaptease Amatir Ditangkap
Rabu, 9 Desember 2009, 20:01 WITA Follow
image

Beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Dua wanita panggilan yang merangkap sebagai penari 'Streaptease' (telanjang) amatir ditangkap, pada Rabu (09/12) dinihari, di kafe Kamboja di Jalan Batu Kapur, Mengwi. Keduanya ditangkap jajaran Polres Badung, saat melakukan razia Operasi Pekat Agung 2009.

Kedua wanita panggilan sekaligus penari erotis itu berinisial Lia (26) tinggal di Jalan Pulau Batanta Denpasar dan Rini (24) di Jalan Pulau Belitung Denpasar.

Menurut Wakapolres Badung Kompol IB Rai, kedua penari bugil itu ditangkap ketika anggotanya melakukan razia Operasi Pekat Agung 2009 yang berlangsung sekitar pukul 01.00 dinihari.

Operasi ini kita khususkan di tempat hiburan malam, untuk meredam peredaran narkoba, membawa senjata tajam dan sebagainya,ujarnya, Rabu (09/12) .

Dalam sweeping itu, petugas yang dikerahkan menemukan dua penari sedang memamerkan tubuhnya di hadapan sejumlah pengunjung kafe Kamboja di Jalan Batu Kapur Mengwi.

Saat ditangkap, dua penari cabul ini hanya mengenakan celana dalam dan BH, sambil meliuk-liukan tubuhnya yang bahenol.


Karuan saja petugas menangkap dan menggelandangnya ke Polres Badung, untuk menjalani pemeriksaan.

Dari hasil pemeriksaan, keduanya mengaku bersedia menari bugil karena dibayar Rp 100.000 per jam. Kebetulan di hari penggerebekan itu, mereka dipanggil oleh DJ kafe, untuk menyemarakkan hari ulang tahun seorang waitress di kafe Kamboja.

Mereka tidak saling kenal dan dipanggil untuk menari sexy dancer di kafe. Kita mengenakan pasal tipiring saja, karena saat itu mereka hanya mengenakan celana dalam dan bra,beber Kompol Rai.

Kepada beritabali.com, salah seorang penari, Lia, mengaku baru berprofesi sebagai penari telanjang panggilan. Itu dilakukannya karena terhimpit kondisi ekonomi.

Lagipula pekerjaanya sebagai karyawan laundry tidak mencukupi untuk kebutuhan hidup bersama adiknya.

Mau gimana lagi, gaji di laundry tidak cukup, bayar kos, untuk adik dan sebagainya. Mungkin lagi apes aja ditangkap, kata cewek asal Madura ini sambil tersenyum.

Sementara itu Rini mengaku bersedia menari telanjang lantaran sudah terbiasa. Dia juga mengaku, tari telanjang yang dilakukannya sudah disetujui orang tua.

 Saya sering nari sexy dancer di kafe kafe lain. Ibu saya tau pekerjaaan ini, tapi kata ibu yang penting bisa jaga diri,terang cewek yang mengaku membuka sanggar tari di rumahnya ini dengan polos. 

Reporter: bbn/bgl



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami