Security Sky Garden Jadi Tersangka
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BADUNG.
Kasus bentrokan antar kelompok preman di diskotik Sky Garden Kuta beberapa waktu lalu terus bergulir. Seorang security atau tenaga pengamanan Sky Garden Kuta, Damianus Paolinus, sejak Jumat (16/07) telah berstatus tersangka.
Penetapan tersangka ini disesalkan oleh pihak manajemen Sky Garden, Florena, pada Rabu (21/07). Dia mengaku heran bagaimana bisa Damianus yang akrab dipanggil Son, yang justru membela diri dari pelaku penyerangan ditetapkan menjadi tersangka.
Floreno yang pernah bekerja di tempat perjudian Makao, Cina, mengatakan, kericuhan yang terjadi di Sky Garden, pada Minggu (11/07) dinihari, akibat ulah kasar yang dilakukan 6 pemuda berbadan tegap, yang berniat masuk tanpa tiket masuk.Son yang berjaga sendiri di depan pintu masuk mencegahnya, sekaligus meminta maaf dengan alasan petugas tiket tidak memperbolehkan masuk.Tragisnya Son malah jadi bulan bulanan para pelaku.
Mereka menyeret Son sejauh 2 meter dan memukulinya beramai ramai. Salah seorang anggota POM IX Udayana yang bertugas di Sky Garden berusaha melerai. Tapi, para pelaku mendorong paksa angota POM tersebut hingga tersungkur ke belakang.Son melakukan perlawanan setelah salah seorang petugas ticketing melihat salah seorang pelaku mengeluarkan pedang dari balik bajunya, jelas Chief Security Sky Garden itu.
Begitu mendengar teriakan petugas tiket, awas Son mereka bawa pisau, Son langsung refleks mengambil tongkat kayu (tongkat yang biasa menghidupkan AC) dan memukul ke arah penyerang.
Dalam waktu yang bersamaan, dua security yang bertugas di dalam, bergerak membantu Son. Enam preman bertato tersebut ngacir setelah security datang. Akan tetapi, saat menuruni tangga yang sempit, salah seorang pelaku jatuh berguling-guling di tangga, hingga menyebabkan cedera kepala berat.
Tamu yang masuk lewat tangga mereka tabrak, tapi karena berebutan kabur, salah seorang pelaku terjatuh. Mereka langsung kabur, jelasnya.Tak berapa lama, para security mendapat kabar, bahwa salah seorang pelaku tergeletak bermandikan darah di depan Sky Garden.
Tidak ada penebasan, Son hanya membela diri dengan tongkat karena mereka menyerang. Kalau tidak membela diri, Son mungkin mati ditebas, belanya dengan logat Sumba.Menurut Floreno, kasus penganiayaan yang menimpa Son dilaporkan ke Polsek Kuta dan sudah dilakukan visum et revertum. Son mengalami luka memar di bagian dada dan perut. Namun, Polsek Kuta tidak pernah menanggapi masuknya laporan hingga sekarang.
Poltabes Denpasar justru merespon laporan Kadek Darma, salah seorang pelaku penyerangan yang terjatuh dari tangga. Bahkan, Son kini berstatus tersangka sejak Jumat (16/07).Padahal sudah empat saksi karyawan diperiksa, tapi Son tetap saja menjadi tersangka. Sementara laporan kami ke Polsek Kuta tidak ditanggapi sampai sekarang, sesalnya.
Floreno berkomentar, polisi bisa saja menangkap pelaku penyerangan lainnya berdasarkan keterangan Kadek Darma. Tapi, herannya, polisi tidak melakukan itu.Sementara itu, Kuasa Hukum Sky Garden Muhamad Rifan SH menjelaskan, pihaknya akan melakukan penangguhan terhadap penahanan Son.Kami akan lakukan penangguhan untuk Son, masih diagendakan, ungkapnya, Rabu (21/07).
Terpisah, Kapolsek Kuta AKP Wimboko SIK menegaskan, pihaknya tidak lamban dalam proses penyidikan dari pihak Sky Garden.Laporan tetap ditindak-lanjuti, tapi karena korban kondisinya masih sakit, pihaknya masih menunggu sembuh. Dan juga pihaknya masih mengumpulkan keterangan saksi dan alat bukti, jelasnya, Rabu (21/07).Kasus penyerangan puluhan preman ke Sky Garden pada Minggu (11/07) dinihari hingga kini masih misterius.
Peristiwa ini diawali saat puluhan preman masuk tanpa tiket. Namun, karena ditolak masuk, para pelaku berbuat onar. Mereka sempat melakukan penyerangan terhadap security. Beberapa lama kemudian, terjadi bentrok antar preman di depan Sky Garden, tapi itu dibantah pihak manajemen Sky Garden.
Reporter: bbn/bgl