Jalur Denpasar-Singaraja Sempat Lumpuh
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, TABANAN.
Bencana tanah longsor terjadi di awal Tahun 2011, satu rumah milik warga di Desa Pujungan, Kecamatan Pupuan sekitar pukul 24.00 Wita Jumat (31/12) rata tertimbun longsor. Beruntung pemilik rumah I Nyoman Patir (45) bersama enam keluarganya selamat dari bencana maut itu. Menurut salah satu anggota PMI Tabanan, Mahendra, kejadin yang menimpa keluarga Patir terjadi sekitar pukul 24.00 dini hari. Saat itu hujan yang deras mengguyur wilayah Pupuan dari pagi hingga malam hari.
Menurutnya, sebelum peristiwa itu tejadi pemilik rumah I Nyoman Patir sudah mendapatkan firasat akan terjadi musibah. Ia pun berserta enam anggota keluarganya mengungsi ke tempat yang lebih aman. "Sekitar pukul 8 malam sebelum kejadian, korban sudah mengungsi ke rumah kerabatnya yang lebih aman," jelas Mahendra.
Firasat yang ditangkap korban ternyata benar, ketika ia mendenngar suara gemuruh yang berasal dari rumahnya. Setelah dicek, rumah dengan bangunan semi permanen itu pun rata tertimbun dengan tanah. Akibak kejadian itu korban mengalami kerugian mencapai Rp25 juta. Untuk meringankan beban korban, PMI Tabanan memberikan bantuan berupa uang tunai Rp 1 Juta, perlengkapan keluarga, perlengkapan bayi dan perlengkapan dapur. "Semua bantuan itu telah kami serahkan tadi siang," tandas Mahendra, Sabtu (1/1).
Selain mengakibatkan satu rumah longsor, hujan deras di malam pergantian tahun juga mengakibatkan longsor di jalur Denpasar-Singaraja tepatnya di desa Bantiran. Kejadian sekitar pukul 20. 00 Wita Jumat malam (31/12) itu mengakibatkan arus lalulintas Denpasar-Singaraja melalui Pupuan terputus kurang lebih selama 12 jam. "Jam 3 sore tadi, arus lalu lintas sudah mulai normal," jelas Mahendra yang juga turun ke TKP.
Sementara itu Kapolres Tabanan AKBP AA Made Sudana, malam itu juga turun ke lokasi longsor. Sudana tampak memimpin anggotanya agar tanah yang menutupi jalan dapat dibersihkan dan lalulintas kembali normal.
Reporter: bbn/nod