DBD di Gianyar Tewaskan 2 Orang, Total 943 Kasus hingga Pertengahan April
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, GIANYAR.
Kasus kematian akibat Demam Berdarah Dengue (DBD) kembali terjadi di Kabupaten Gianyar. Seorang warga asal Desa Singapadu, Kecamatan Sukawati, meninggal dunia diduga karena DBD.
Hingga pertengahan April 2025, tercatat dua kasus kematian akibat DBD di Kabupaten Gianyar. Data Dinas Kesehatan Gianyar menunjukkan, sepanjang Januari hingga pertengahan April 2025, total kasus DBD di wilayah ini mencapai 943 kasus.
Sementara pada tahun 2024, jumlah kasus melonjak drastis hingga 4.476 kasus dengan lima kematian. Kondisi ini menjadi perhatian serius, mengingat tren peningkatan kasus dan kematian terus terjadi dalam beberapa tahun terakhir.
Dinas Kesehatan Gianyar bersama Puskesmas Sukawati II langsung bergerak cepat menangani kasus terbaru. Penyelidikan epidemiologi dilakukan, disertai penyuluhan dari rumah ke rumah dan tindakan fogging di sekitar lokasi terdampak.
Kepala Dinas Kesehatan Gianyar, Dra. Ni Nyoman Ariyuni, M.AP, kembali mengingatkan masyarakat agar tidak mengabaikan gejala awal DBD, seperti demam tinggi mendadak, nyeri kepala, mual, muntah, dan ruam merah di kulit.
"Fase kritis justru muncul saat demam turun, di mana risiko kebocoran plasma darah meningkat. Ini bisa menyebabkan komplikasi berbahaya seperti perdarahan dan penurunan trombosit drastis," ujarnya.
Sebagai upaya pencegahan, Pemerintah Kabupaten Gianyar terus menggalakkan Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan metode 3M Plus. Melalui Surat Edaran Sekretaris Daerah tanggal 17 Januari 2025, seluruh Perbekel dan Lurah diinstruksikan menggencarkan aksi PSN di lingkungan masing-masing.
Ariyuni menegaskan, peran aktif masyarakat sangat dibutuhkan untuk menekan kasus DBD di Gianyar. "Jangan tunggu sampai ada korban. Segera periksa ke fasilitas kesehatan jika mengalami gejala DBD, dan aktiflah menjaga lingkungan agar bebas dari jentik nyamuk," katanya.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/gnr