Sisa Bangunan Peninggalan Belanda Dibongkar
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BULELENG.
Deretan bangunan peninggalan Belanda yang berada di ujung barat Eks Pelabuhan Buleleng dibongkar Pemerintah Kabupaten Buleleng. Hal itu dilakukan semata-mata untuk penataan kawasan yang merupakan pusat perekonomian saat Belanda berkuasa di Indonesia.
[pilihan-redaksi]
Pembongkaran bangunan Belanda yang selama ini disewakan kepada pihak ketiga dilakukan sejak sepakan lalu secara bertahap. Direncanakan pada lokasi tersebut akan dibangun gedung yang baru dengan fasilitas memadai yang dipersiapkan untuk agenda Festival Topeng Internasional.
"Kita bongkar semua bangunan tersebut, selama ini memang disewakan sebagai Hak Guna Bangunan kepada pihak ketiga dan masa kontrak sudah habis kita ambil alih untuk membangun gedung pertemuan dalam rangkaian Festival Topeng Internasional pada tahun 2011 ini," ungkap Wakil Bupati Buleleng, Made Arga Pynatih, Selasa (5/4).
Pembongkaran bangunan saksi bisu perjalanan Buleleng sebagai ibukota Sunda Kecil dan berbagai peristiwa heriok perjuangan Bangsa Indonesia itu juga didasari dengan kondisi bangunan yang tidak terawat dan tidak masuk dalam kawasan dilindungi.
"Hanya bekas bangunan gedung Pelni sebagai kawasan heterage dari propinsi, itu sudah kita lakukan perbaikan dan ini bangunan Belanda yang tidak terpakai lokasinya akan kita manfaatkan, namun bangunan yang akan kita buat tidak jauh dari gaya bangunan dulu," papar Arga Pynatih.
Menurut rencana, dari penataan di Kawasan eks Pelabuhan Buleleng itu, hampir sebagian sisa bangunan yang merupakan peninggalan Belanda akan dibongkar. Pemkab Buleleng sendiri akan menyisakan satu bangunan yang tepat berada di depan Tugu Yudha Mandala Tama yang dulunya dipakai Kantor Pelayaran serta Klenteng Ling Gwan Kiong dan Jembatan Tua Kampung Tinggi.
Reporter: bbn/ctg