search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Wabah Malaria di Bali Berasal dari Warga Pendatang
Selasa, 5 Maret 2013, 06:09 WITA Follow
image

npr.org

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali Ketut Suarjaya menyatakan kasus malaria yang terjadi selama ini di Bali selalu berasal dari warga pendatang terutama dari daerah yang teridentifikasi terkena malaria.

" Mereka yang terinfeksi malaria adalah mereka yang datang dari luar Bali. Hasil anamnesis yang dilakukan diketahui mereka berada di luar Bali dan setelah ke Bali terjadi panas dan demam dan positif malaria. Kita sudah mempunyai data by name, by address dan ternyata mereka adalah pendatang," ujar Suarjaya, di sela-sela pertemuan Asia Pacifik Malaria Elimination Network (APMEN) di Jimbaran, Bali, Selasa (5/3/2013).

Suarjaya mengklaim kasus malaria yang selama ini terjadi di Bali kebanyakan berasal dari warga pendatang dari NTB, NTT, Sulawesi, Maluku, dan Papua. Namun ada juga warga Bali yang datang dari daerah transmigrasi yang membawa kasus malaria.

"Mereka terinfeksi di daerah asal tetapi kambuhnya nanti di Bali," tegasnya. Menurut Suarjaya, kasus malaria yang terakhir masih terdeteksi terkena warga lokal Bali adalah tahun 2011. Berdasarkan data yang dimilikinya, tahun 2011 terjadi 21 kasus malaria, tahun 2012 menurun menjadi 20 kasus malaria dan itupun berasal dari orang luar Bali atau pendatang.

 

Sedangkan bagi orang lokal Bali sejak tahun 2012 sudah nihil. Sementara kasus malaria terakhir yang paling banyak terjadi pada tahun 2006 yakni sebanyak 701 kasus dan tidak ada korban jiwa. Sampai dengan Maret 2013 Suarjaya mengakui belum ada satu pun kasus malaria di Bali. Suarjaya bahkan mengklaim Bali saat ini sudah tidak lagi ada kasus malaria. 

Reporter: bbn/rob



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami