search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Ratusan Tukik Dilepas di Pantai Petitenget
Senin, 11 Agustus 2014, 08:24 WITA Follow
image

beritabali.com/ist/net

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Ratusan anak penyu atau tukik di lepas di Pantai Petitenget, Kabupaten Badung, Bali, dalam upaya melestarikan satwa langka yang telah dilindungi undang-undang.

"Kegiatan melepas tukik ini sebagai bentuk kepedulian terhadap satwa yang dilindungi undang-undang dari kepunahan, dan dirangkaikan Hut ke-69 Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 2014," kata Ketua Panitia Kegiatan Pelepasan Penyu, Dewan Pengurus Cabang Pemuda Theravada Indonesia (Patria) Denpasar, Vito Dhammaguna di sela-sela pelepasan tukik di Pantai Petitenget, Bali, Minggu.

Ia mengatakan kegiatan pelepasan tukik kali sudah dilakukan sebanyak enam kali di sejumlah pantai di Pulau Dewata, seperti Tanjung Benoa dan Pantai Kuta. Untuk tahun ini pihaknya melepas sebanyak 400 ekor.

"Kami mendapatkan tukik tersebut di sebuah pusat penangkaran di Denpasar, dan tahun ini memang sudah dijadwakan dilepas di Pantai Petitenget. Kami harapkan dengan pelepasan di pantai tersebut diharapkan di masa datang akan ada penyu-penyu menetaskan telurnya di pantai itu," katanya.

Menurut dia, pelepasan ini secara tradisi di umat Buddha sebagai bentuk pelepasan satwa yang selama ini terkungkung di alam terbatas, namun dengan pelepasan ke habitatnya akan memberi keseimbangan dalam kehidupan di dunia ini.

"Kami percaya berbuat kebajikan dengan pelepasan satwa ke habitat atau ke alam bebas akan memberi keseimbangan alam, sehingga alam ini akan memberi spirit menuju kedamaian," kata Vito yang didampingi pengurus Patria lainnya.

Pelepasan tukik tersebut juga diikuti sejumlah wisatawan asing yang kebetulan berada di Pantai Petitenget. Mereka tampak senang melakukan aksi pelepasan anak penyu tersebut ke alam bebas.

"Saya senang bisa ikutserta acara pelepasan tukik ini. Saya mempunyai kenangan saat di Bali bisa melepas tukik. Saya harap warga di dunia semua peduli dengan satwa langkah," tutur Steven.

Sementara itu, Ketua Majelis Agama Buddha (Magabudhi) Provinsi Bali, Sudiarta Indrajaya mengatakan kegiatan ini diharapkan mendorong semua pihak berbuat kebajikan menuju kedamaian antarsesama manusia dan antarumat beragama di dunia.

"Kegiatan kebajikan seperti melepas tukik, sebagai ungkapan bersyukur kepada sang pencipta, bahwa di dunia ini harus melakukan perbuatan baik dan tidak membatasi satwa-satwa kepada lingkungannya, seperti mengurung dalam sangkar dan lainnya," katanya.

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami