search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Forensik Sanglah Temukan Racun Serangga di Lambung Korban
Sabtu, 24 Januari 2015, 18:48 WITA Follow
image

bbn/ilustrasi

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, KLUNGKUNG.

Selain tewas karena menghirup gas karbon monoksida (CO), pada 5 jenazah  yang ditemukan tewas terpanggang di kamar 221 lantai 2 di Hotel Tower, Semarapura, Kabupaten Klungkung, Bali, Jumat (23/1/2015) kemarin, tim forensik RSUP Sanglah Denpasar juga menemukan unsur cairan racun serangga.

Hal ini diketahui berdasarkan hasil autopsi tim Forensik RSUP Sanglah Denpasar terhadap 5 jenazah yakni pasutri dan 3 anaknya yang ditemukan tewas terpanggang di kamar 221 lantai 2 di Hotel Tower, Semarapura, Kabupaten Klungkung, Bali.

"Berdasarkan kondisi luka bakar dari tubuh korban, korban menghirup gas CO terlebih dahulu, lalu meninggal, kemudan baru terbakar di seluruh tubuhnya. Sementara, pada lambung bapak, ibu, dan anak pertama ditemukan cairan yang tercium berbau minyak tanah yang biasanya digunakan sebagai bahan pelarut racun pembunuh serangga," kata Kepala Forensik RSUP Sanglah Denpasar dr Dudut Rustyadi SpF, di Denpasar, Bali, Sabtu (24/1/2015).

Berdasarkan bahan pelarut yang ditemukan, tim forensik menduga sebelum kejadian, bapak, ibu dan anak pertamanya sempat meminum racun serangga. Namun, tim forensik belum mengetahui jenis bahan pelarutnya yang masih diselidiki di laboratorium forensik.

"Kami menduga sebelum meninggal si ayah, ibu dan anak pertama meminum racun serangga. Namun untuk jenis pasti, kualitas dan kuantitas larutan tersebut masih kami selidiki di Lab Forensik," imbuh dr Dudut.

dr Dudut menegaskan bahwa racun serangga dan insektisida umumnya terdiri dari zat aktif dan pelarut. Menurutnya, zat pelarut itulah yang mengandung bahan minyak tanah.

"Pelarut itulah yang menyebabkan kematian jika dikonsumsi dalam jumlah tertentu. Tapi jika dilihat akibatnya dalam tubuh, gas karbon monoksida yang lebih berbahaya dan lebih dominan menyebabkan kematian, sehingga kami menyimpulkan kematian korban akibat keracunan mengirup gas karbon monoksida," tandasnya

Sebelumnya diberitakan, satu keluarga terdiri suami, istri dan ketiga anaknya ditemukan tewas dengan kondisi terbakar di kamar Klungkung Tower Hotel, jalan Gunung Rinjani nomor 18, Klungkung, Bali, Jumat (23/1/2015) pukul 06.15 Wita.

Korban yang meninggal atas nama I Gusti Agus Karpica (32), istrinya  Gusti Ayu Raspayani, beserta tiga anaknya yang berumur 6 tahun, 4 tahun dan 7 bulan. Satu keluarga itu sempat semalam menginap dan datang ke hotel pukul 19.15 Wita. Korban diketahui mengendarai mobil kijang kapsul silver plat DK 1238 DB dengan menyewa kamar nomor 221 di lantai 2.

Reporter: bbn/rob



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami