Prancis Investigasi Kecelakaan AirAsia QZ8501
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, NASIONAL.
Prancis secara formal membuka penyelidikan kriminal atas kecelakaan AirAsia QZ8501 di Laut Jawa.
Sumber di pengadilan Pracis, Jumat (30/1), mengatakan hakim akan menyelidiki kemungkinan pembunuhan dalam kecelakaan yang menewaskan seluruh dari 162 penumpang dan kru pesawat.
AirAsia QZ8501 Surabaya-Singapura terbang dalam cuaca badai pada 28 Desember 2015. Seharusnya ini penerbangan singkat, tapi pesawat itu tidak pernah tiba di Singapura.
Kamis (29/1), Komite Keselamatan Transportasi Indonesia (KNKT) menganalisis kotak hitam pesawat dan mengatakan pesawat naik terlalu cepat di atas awan badai besar, stalled, dan terhempas jatuh ke Laut Jawa.
KNKT juga mengungkapkan Remi Plesel, co-pilot kurang berpengalaman, menerbangkan pesawat A320-200 itu -- bukan Kapten Iriyanto, mantan pilot pesawat tempur dengan 20 ribu jam terbang.
Di Prancis, keluarga Plesel mengajukan tuntutan ke AirAsia Indonesia, yang membahayakan penumpang dengan melayani rute Surabaya-Singapura tanpa ijin saat terjadi kecelakaan.
"Keluarga Plesel sangat gembira dengan hasil investigasi kriminal," ujar Eddey Arneton, pengacara keluarga Plesel kepada AFP. "Ini memungkinkan kami mengajukan pertanyaan yang tepat."
Reporter: bbn/net