search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Disperindag Denpasar Sidak Beras Plastik di Pasar Tradisional
Kamis, 21 Mei 2015, 20:30 WITA Follow
image

bbn/net/ilustrasi

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Menyusul ditemukannya peredaran beras plastik, jajaran Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Denpasar dan Pihak BPPOM Bali  menggelar inspeksi mendadak (sidak) beras plastik di sejumlah pasar di Denpasar. Sidak dilakukan untuk mengantisipasi masuknya beras plastik yang disinyalir  telah masuk ke Bali.
 
Sidak dilakukan di beberapa pasar termasuk pasar Agung Peninjoan, Pasar Krenang, dan pasar Badung, Denpasar.
  
Dalam sidak tersebut, aparat dinas perindusrian dan perdagangan kota Denpasar dibantu BPPOM Bali, mengambil contoh beras dari para pedagang, kemudian akan diuji coba di Lab BPPOM Bali.
 
Dalam sidak, beras plastik yang disinyalir telah masuk ke Bali belum ditemukan, sebab beras di pasar masih merupakan beras murni, yakni beras lokal Bali, beras dari Jawa dan Lombok.
 
Para pedagang mengaku, mengambil beras di sejumlah penyosohan beras di Bali, sementara beras dari Jawa diambil dari sejumlah distributor beras di Denpasar.
 
Kepala Dinas Perindutrian dan Perdagangan Kota Denpasar, Wayan Gatra mengatakan, " kita akan rutin melakukan sidak untuk antisipasi masuknya beras plastik, mulai dari tingkat pengecer, distributor, dan antisipasi lewat kepala pasar."
  
Ciri beras murni akan terpisah jika dipegang. Namun beras plastik akan meleleh jika dimasak. Beras plastik bentuknya lebih panjang dan mengkilap, dan hal itu bisa dibedakan.
Sejauh ini, untuk kota Denpasar membutuhkan sekitar 500 ton beras sehari. Kebutuhan tersebut tidak akan tercukupi dari produksi beras lokal Bali. Untuk itu perlu pasokan beras dari Jawa dan Lombok.

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami