search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
16 ST Se-Kota Denpasar Adu Kebolehan Dalam Lomba Ngelawar
Sabtu, 25 Juni 2016, 03:05 WITA Follow
image

bbn/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com, Denpasar. Dalam rangka memperingati Hut PDAM Kota Denpasar ke-19, Pemkot Denpasar melalui PDAM Kota Denpasar menggelar lomba ngelawar yang diikuti oleh 16 Seka Teruna (Sekaa Teruna) se-Kota Denpasar, Jumat (24/6) di Instalasi Pengolahan Air Belusung, Kecamatan Denpasar Utara. 
 
Kegiatan ini juga dihadiri langsung oleh Wakil Walikota Denpasar, I.G.N Jaya Negara, Ketua DPRD Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gede, Sekda, A.A Ngurah Rai Iswara, Kepala SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Denpasar, serta instansi terkait lainnya.
 
Wakil Walikota, I.G.N Jaya Negara dalam kesempatan tersebut menyambut baik kegiatan ngelawar ini. Ngelawar merupakan sebuah tradisi yang diwariskan oleh leluhur yang patut dilestarikan oleh para generasi muda saat ini, yang tentunya bermuara pada pelestarian budaya. 
 
“Kegiatan seperti ini harus terus mendapat dukungan oleh semua komponen masyarakat, sehingga pelestarian budaya tersebut bisa terwujud. Dalam hal seperti ini generasi sebagai ujung tombak harus mampu mempertahan kan budaya seperti ini mengingaat kedepannya generasi muda akan mengambil tongkat estafet pelestarian budaya ini sehingga kdepannya tidak akan mengalami kesulitan,” pungkas Jaya Negara.
Dirut Dirut PDAM Kota Denpasar, I.B Gede Arsana, mengatakan kegiatan lomba ngelawar ini dimaksudkan untuk memupuk atau meningkatkan kepedulian para remaja dalam pelestarian budaya adat serta memupuk rasa kebersamaan dan menghargai nilai-nilai budaya Bali, sekaligus meningkatkan kreativitas para remaja itu sendiri. 
 
“Walaupun baru pertama kalinya menggelar lomba ngelawar ini, kedepannya bisa lebih ditingkatkan lagi dimana kita ketahui bersama kegiatan seperti ini merupakan salah satu pelestarian budaya,” kata Gus Arsana.
 
Sementara salah seorang Juri, I Made Suwarta Wijaya mengatakan, lawar merupakan masakan tradisional Bali yang sudah dirintis oleh nenek moyang kita terdahulu, dimana dijaman globalisasi saat ini kegiatan ini harus terus dilestarikan terutamanya oleh para generasi muda. 
 
Kedepannya ia berharap kegiatan seperti ini terus menyasar para remaja, tentunya hal seperti ini akan membawa dampak yang sangat positif kedepannya. Terlebih saat ini Pemkot Denpasar memberikan ruang yang luas kepada masyarakat utamnya generasi muda untuk terus berkreativitas. Untuk kreteria lomba menurut Suwarta meliputi kreativitas meebatan, kebersihan, sajian, dan cita rasa. [bbn/humasdps/psk] 

Reporter: bbn/psk



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami