Jelang Pilkada, Polda Pastikan Bali Aman dari Berita Hoax
Kamis, 22 Maret 2018,
08:30 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Beritabali.com.Denpasar, Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Hengky Widjaja memastikan, Bali akan aman dari penyebaran berita bohong atau hoax, isu SARA serta ujaran kebencian, jelang pilkada serentak 27 Juni mendatang.
[pilihan-redaksi]
Kepastian itu muncul berdasarkan hasil analisa dan laporan intelijen jajaran Polda Bali dalam waktu beberapa bulan terakhir. Menurut perwira melati tiga dipundak itu, berdasarkan sejumlah temuan terkait pelaksanaan pilkada serentak tahun 2018 yang terjadi di wilayah Bali telah disampaikan ke Kapolri. Sementara yang menjadi perhatian khusus adalah persebaran daerah rawan hoax (berita palsu), isu SARA dan ujaran kebencian.
Kepastian itu muncul berdasarkan hasil analisa dan laporan intelijen jajaran Polda Bali dalam waktu beberapa bulan terakhir. Menurut perwira melati tiga dipundak itu, berdasarkan sejumlah temuan terkait pelaksanaan pilkada serentak tahun 2018 yang terjadi di wilayah Bali telah disampaikan ke Kapolri. Sementara yang menjadi perhatian khusus adalah persebaran daerah rawan hoax (berita palsu), isu SARA dan ujaran kebencian.
Diterangkannya, dari 171 daerah di Indonesia yang akan melaksanakan pemilihan kepala daerah pada 27 Juni 2018 mendatang, wilayah Bali tidak termasuk dalam daerah rawan hoax, SARA dan ujaran kebencian. “Jadi, semua itu tidak terlepas dari peran dan kinerja Polda Bali dalam mewujudkan Pilkada damai dengan mengutamakan prinsip preventif proaktif daripada represif responsive,” bebernya, Selasa (20/3).
[pilihan-redaksi2]
Kombes Hengky mengungkapkan, dalam analisa tersebut dilakukan dengan cara mengedepankan manajemen sosial, manajemen media dan kemitraan yang dilakukan oleh fungsi Intelijen, Humas dan Binmas. “Khusus untuk manajemen media, Bidhumas Polda Bali bekerjasama dengan media baik media online, cetak dan elektronik agar ikut memberikan informasi yang menyejukkan dan turut serta meng-counter berita-berita yang bersifat hoax, propaganda, provokasi, ujaran kebencian maupun isu SARA yang dapat mengundang kerawanan saat Pilkada berlangsung,” bebernya.
Kombes Hengky mengungkapkan, dalam analisa tersebut dilakukan dengan cara mengedepankan manajemen sosial, manajemen media dan kemitraan yang dilakukan oleh fungsi Intelijen, Humas dan Binmas. “Khusus untuk manajemen media, Bidhumas Polda Bali bekerjasama dengan media baik media online, cetak dan elektronik agar ikut memberikan informasi yang menyejukkan dan turut serta meng-counter berita-berita yang bersifat hoax, propaganda, provokasi, ujaran kebencian maupun isu SARA yang dapat mengundang kerawanan saat Pilkada berlangsung,” bebernya.
Menurut Hengky, meski Bali tidak masuk daerah rawan persebaran hoax, SARA dan ujaran kebencian, Polda Bali tidak lengah dan tetap fokus menciptakan suasana yang sejuk, aman dan damai saat Pilkada. “Polda Bali akan tetap mengedepankan preventif proaktif, namun tidak menutup kemungkinan akan melakukan tindakan represif secara tegas apabila terjadi tindak pidana saat Pilkada," tegasnya. (bbn/Spy/rob)
Berita Denpasar Terbaru
Reporter: bbn/bgl